Senin, 31 Maret 2014

Tes Kemampuan, Mental.


“KEMAMPUAN MENTAL? Di ‘tes’ juga toh ?”

Setelah kita mengetahui mengenai fokus dari tes psikologi dan bagaimana pendistribusian tes itu kepada populasi. Kita mempunyai satu masalah lagi mengenai fokus tes psikolog sendiri kemana? Tinjau kembali dari pengertian psychology à “psyche” jiwa  dan “logos” ilmu , yang sebelumnya sempat dijelaskan pada posting komentar psikologi dan psikodeiferensial dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa yang dijelaskan melalui tingkah laku.  Komponen psyche sendiri bermacam-macam, dalam satu individu terjadi banyak proses yang menjadikan individu tersebut dapat dilihat secara utuh, yakni ada kemampuan mental (jiwa) dan kepribadian. Kemampuan mental (jiwa) dan kepribadian ini yang menjadi dua konsern penting salah satu metode analisis individu yaitu tes psikologi. Saya berasumsi bahwa kedua tes ini tidak dapat digunakan hanya salah satu saja jika ingin jelaskan manusia secara keseluruhan selaras dengan yang dikatakan pada prisip gestalt dalam Sarwono Sarlito () yang mengatakan bahwa manusia tidak bisa dilihat hanya per elemennya saja, maksudnya apa? Artinya ketika kita hendak terjemahkan aspek manusia secara keseluruhan menjadi satu kesimpulan yang umum yang dilakukan bukan hanya mempelajari tingkah laku terlihat seperti pada behavioris, atau kita pelajari proses mental saja seperti orang-orang psikoanalisis melainkan keseluruhan aspek individu sehingga membisa membentuk individu yang utuh yang sekarang ini menjadi subjek dari alat tes kita.

Baik untuk posting sesi ini mari kita bahas satu isu pendukung keberadaan manusia yakni kemampuan mental. Apa itu ?
Pengertian Kemampuan
Kemampuan biasa disebut ability adalah kapasitas seseorang dalam melakukan beragam tugas dalam satu pekerjaan. Kemampuan pada dasarnya terbagi kedalam kemampuan mental dan fisik , dalam Robin (2007).



Kemampuan mental terdiri atas kemampuan intelektual kemampuan inntelektual ini ada yang bersifat universal atau disebut intelegensi nantinya ada tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan secara umum dan ada yang bersifat khusus hanya dimiliki individu tertentu yang nantinya mnghasilkan tes bakat (tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan spesifik dari individu).

Kemampuan intelektual dalam Robins (2007) adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk berbaagai aktivitas mental seperti berfikir , menalar, dan memecahkan masalah. Individu yang memperoleh skor tinggi pada tes kemampuan intelektual ini dipengaruhi oleh beberapa alasan contohnya yang dipengaruhi lingkungan karena tingkat pendidikannya, dan faktor genetis. Individu yang memiliki skor rendah pada tes kemampuan mental pun memiliki faktor-faktor penyebab. Seperti dijelaskan pada posting sebelumnya bahwa tes kemampuan mental ini awalnya digunakan untuk mendiagnosa yang mengalami kelainan mental.


Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan yang melahikan pemikiran-pemikiran dan dialektika baru tes kemampuan mental ini dapat digunakan untuk keperluan lain selain diagnosa, contohnya tes recruitment perusahaan dibuat untuk meramalkan individu saat ini dan kedepannya dan tes-tes lainnya.




Beberapa pandangan tentang intelegensi yang dikemukakan beberapa ahli  yang disampaikan pada posting sebelumnya :
Spearman  mengakatan Bahwa seseorang memiliki intelegensi umum (g factor) dan intelegensi khusus (i factor dari kata spesifik). Spearman meyakini bahwa kedua faktor ini lah yang mempengaruhi intelegensi seseorang. Namun kebanyakan tes intelegensi mengabaikan faktor umum dan hanya berfokus pada faktor khusus nya saja. Oleh karena itu thurstone (1938) dalam adolscene (2003) mengemukakan mengenai teori faktor ganda yang mengemukakan bahwa intelegensi adalah 7 kemampuan mental dasar yang terdiri atas pemahaman verbal, kemampuan berhitung, kelancaran kata-kata , visualisasi ruang, ingatan asosiatif, penalaran dan kecepatan perseptual. RJ Stenberg (1986, 1990) dalam adolscene (2003) mengatakan teori yang berbeda mengenai intelegensi teorinya adalah Thriarchic theory yang mengatakan tentang tiga komponen utama penyusun intelegensi yaitu intelegensi komponensial, intelegensi eksperiensial, dan intelegensi kontekstual.
Bagaimana pandangan Gardner tentang intelegensi yang dijelaskan dalam posting sebelumnya yaitu Disebutnya tujuh kerangka pemikiran Gardner, intelegensi yang beragam ceritanya tentang seorang anak yang jago bermain basket dimana setla me rebound bola dia melempar bola, menghalangi musuhnya, memberi umpan kepada temannya untuk melakukan tembakan ke ring basket, menurutnya itu adalah kecakapan spasial kemampuan memahami ruang, dan bethoven seorang musisi klasik disebutnya memiliki intelegensi musikal (dalam Adolscene,2003). Garner menambahkan intelegensi terdiri dari intelegensi verbal, matematis, berfikir mendalam/ menganalisa dirinya serta keterampilan berpikir untuk menganalisa orang lain.


Gardner pun menambahkan bahwa ke-7 intelegensi nya ini dapat dirusak oleh otak dan bisa jadi pada salah satu intelegensi seseorang bisa sangat ekstrim contohnya pada anak gifted.

Kenapa penting bahas kembali teori ? karena menurut saya ini lah modal awal yang psikolog harus punya , kalau dia memang mau jadi psikolog ya harus begitu, selain melakukan aplikasi yah harus tau logos nya juga, logos artinya apa ? ILMU. Sebenarnya bisa saja tinggal hafal kalau tes intelegensi dan kemampuan intelektual itu bisa pake SAT, bisa Pake Weschler, atau Kraeplin, tapi ya nantinya bisa pake saja nda bisa bikin. Seperti dalam tahap pengembangan penelitian ilmiah yang perlu dilakukan adalah mengembalikan kepada teori, terkait itu mas setta pernah bilang bahwa penting sekali psikolog mempunya aliran sendiri, bagi mba-mba freudian silahkan baca bukunya freud yang untuk skinnerian silahkan pahami konsep skinner supaya bisa tentukan Assasement yang tepat.

Beberapa Tes Kemampuan Mental yang Sudah dikembangkan
1.      Tes Intelegensi
a.       Weschler Test
Tes Weschler yang terbagi dalam dua yaitu WAIS dan WIST à tes WAIS-T (Weschler Adult Intelligence scale-Revised) atau tes intelegensi untuk remaja dan orang dewas, dan WISC-R (Weschler Intelligence Test for Chlidren- revised) ditujukan untuk anak usia 6 – 16 tahun (Weschler;1981 dalam adolscene, 2003). WAIS dan WIST memberikan skor keseluruhan atau Full Scale maupun skor-skor indeks spesifik yang dapat diukur dengan berbagai kombinasi sub tes.
Beberapa kontroversi sempat lahir pada saat pengembangan tes intelegensi berkisar mengenai tuduhan pelabelan individu tuduhan pembelaan individu dan bias kultural, Bartolomewv (2006) dalam Gorth Marnat (2007). Salah satu kelebihan tes intelegensi adalah sebegai prediktor perilaku dan kemampuan mental dimasa mendatang. Seperti yang dilakukan Binnet saat menempatkan anak yang harus sekolah ke sekolah khusus dan sekolah umum. Kelebihan dari tes Weschler ini adalah memebrikan info akurat tentang kelemahan kognitif seseorang. Selain karena Wescler ini memang tes individual dimana tes yang hanya difokuskan untuk individu saja yang kelebihannya adalah memberikan konteks terstruktur kepada examiner yang dapat menggunakan berbagai tugas untuk observasi unik dan personal yang digunakan examiner dalam mendekati tugas-tugas kognitif.


Organisasi sub-tes WAIS IV
-          Verbal Comprehension à Subtes inti              : Similarities, vocabulary, Information
                                      àSubtes Suplemental      : Comprehension
-          Perceptual Reasoning       à Subtes Inti                  : Block Design , Matrix Reasoning, Visual                                                               Puzzle.
è Subtes Suplemental    : Figure Weights, Picture Completion
-          Working Memory   à Subtes Inti                  : Digit Span, Arithmetic
è Subtes Suplental        : Litter Number Sequencing
-          Pocessing Speed     àSubtes Inti                   : Symbol Search, Coding
è Subtes Suplemental    :Cancellation
Skala Ingatan Weschler (Weschler Memory Scale)
Skala ingatan yang diadministrasikan secara individual, dirancang untuk memungkinkan pemakainya lebih memahami individu. Keempat devinisi tentang skala ingatan weschler ini menunjukan kemajuan di bidang pemahaman teoritis tentang ingatan. Weschler Memoric Scale yang asli merefleksikan konseptualisasi non spesifik awal tentang ingatan, Weschler; 1945 dalam GorthMarnat  (2009). Skala ini terdiri atas prosedur pendek tentang ingatan untuk urutan angka, mengingat cerita desain visual sederhana, dan pemasangan kata. Prosedur-prosedur awal WMS dapat dibagi secara logis menjadi tugas visual spasial, dan auditorik tapi dalam peng skoran keseluruhan adalah memory quotient seperti pada skor akhir tes IQ. Sub tes ini adalah Auditory memory (Logical memory, Verbal paired Acosiates), Immadiate memory, Delayed Memory, Visual Memory.

Berikut pemaparan diatas adalah mengenai pengukuran dan alat ukur kemampuan mental yang termasuk dalam kemampuan intelektual.

2.      Cognitive Ability tes à untuk pengukuran assesment kognitif menghasilkan sub skor verbal, kuantitatif dan non verbal. Cogat sering digunakan dalam tes bakat.
3.      Summary of K-12 Group
SAT dan MAT untuk pengukuran prestasi.
4.      Kraeplin Test atau Pauli
Dikembangkan oleh psikolog bernama Emil Kraeplin. Kraeplin pada mula-nya menciptakan alat tes yang digunakan sebagai alat tes untuk diagnosiss gangguan dementia dan alzheimer. Selanjutnya 1938 Dr. Richard Pauli beersama Wilhelm Arnold dan prof Dr. Vanmenthod memperbaharui tes Kraeplin ini sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan data kepribadian. Tes ini dikenal dengan istilah Pauli-Kraeplin yang terdiri dari beberapa aspek seperti:
-          Aspek keuletan (daya tahan)
-          Aspek kemauan atau kehendak individu
-          Aspek emosi
-          Penyesuaian diiri
-          Stabilitas diri

Dalam tes ini subjek hanya diminta untuk meengerjakan hitungan sederhana yaitu menjumlahkan deretan angka-angka. Namun yang jadi masalah adalah urutan angka-angka yang banyak. Banyak kesalahan yang kita buat menunjukkan kita termasuk orang yang tidak teliti dan tidak cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan cukup terhadap stres atau tekanan pekerjaan (dalam buku Rahasia Psikotes, 2009).

Kesimpulan berdasarkan pemaparan dari jenis tes dan pengertian tes kemampuan mental ini menunjukkan pengembangan yang signifikan, pengembangan ini dilahirkan dari kritis yang merasa tidak cukup. Mereka tidak puas hanya dengan penjelasan yang dimunculkan oleh satu orang saja yang berkembang saat itu makanya mereka berdialektika dengan pendapat yang ada saat itu sampai menghasilkan sesuatu yangg orisinil dan baru, lalu kita ? tetap pengguna. Hehehe
Bagai pertanyaan retorika , pertanyaan itu setiap harinya selalu muncul di benakku dan tidak mendapat jawaban, karena aku tidak tau yang harus dilakukan apa.
Baiklah untuk kesimpulan resume materi ini saya merasa bahwa tes kemampuan mental ini dikembangkan pada awalnya yang hanya untuk mengetahui seseorang tergolong mengalami gangguan atau tidak menjadi banyak lagi tes-tes yang berkembang berdasarkan beberapa teori. Tes ini berkembang guna memenuhi kebutuhan asassement pada manusia juga yang seiring waktu berkembang, tidak bisa kalau tidak di upgrade kalau manusianya saja sudah serba canggih masa tes nya tidak di upgrade. Asumsi kedua yang saya dapat setelah meresume materi ini adaalah tidak ada suatu tes yang lahir tanpa adanya teori dan pemikiran seseorang terhadap teori tersebut seperti weschler yang gunakan kerangka spearman dan lainnya.


Bahwa ternyata dari sekian banyaknya aspek manusia hanya digolongkan pada suatu keseluruhan kemampuan mental dan kepriadian tanpa bermaksud menganjurkan kita untuk pahami salah satu, karena manusia itu mahluk yang unik dan beragam. Sekarang sudah ga jaman yang namanya pemikiran klasik aristoteles sekarang jamannya gardner , spearman, dan lainnya, besok jamannya masih ganti dan negara eropa pasti jadi pelopor untuk meng uprgrade , kita kapan?

“Nanti saja , Kapan-kapan”





Referensi :
Santrock, J. W (2003). Adolescene (6th ed).Jakarta; Penerbit Erlangga. 

Anastasi Anne, Susaba Urbina (2007). Tes Psikologi. Edisi Ke-7. Jakarta:PT Indeks.
Robbins, P Stephen & Timothy A Judge (2007). Organizational Behavior (12th ed).New Jersey: Pearson Education.



"we save. or we dead"


We save or We Dead?
Siang itu tidak terlalu terik, ditengah kerimbunan pohon hijau yang akarnya sudah tertanam dalam tanah berabad-abad tahun yang lalu, seorang kakek terdiam nampak pulas dan tidak perdulikan lagi dimana dia memasrahkan tubuhnya. Aku tidak tahu apa perasaannya saat dia mengulaikan dirinya diatas tanah yang dianggapnya permadani dan memasrahkan matanya langsung untuk melihat terik matahari yang hanya di halangi oleh lebatnya dedaunan dan pepohonan. Aku tidak tahu seberapa lelah kakek itu hari ini dan seberapa lelah pohon itu menerima kelelahan kakek tua itu.
Kuhampiri kakek itu dan berkata “kek , kenapa tinggal dibawah pohon?”
Dia menjawab karena rumah ku memang diatas tanah dan tempat meneduhku dari terik matahari hanya dedaunan hijau yang rimbun dan berharga ini. Mereka yang mempunyai rumah dari tembok dan genting juga besi lah yang selalu menganggap pohon hijau yang aku tinggali ini tidak berharga, mereka yang setiap harinya menyalakan pendingin ruangan selama 24 jam itu lah yang menganggap bahwa tidak ada kerindangan pun tak masalah. Untuk orang-orang dan kami-kami ini yang tidak memiliki rupiah bergambar RI 1 Bung Karno itu dan kertas hijau yang bernotasi jutaan dolar keridangan dedaunan pohon ini sudah cukup (seraya menunjukkan pohonnya yang memang dari berabad-abad lamanya sudah berdiri dengan kokoh disitu).

Kami tinggali pohon ini dan kami memanfaatkan daun-daunnya untuk merindangkan dan menyejukkan kami dari terik matahari, apajadinya kalau kami merusaknya?
Hendak tinggal dimana kami jika tidak berteduh disini? Jika diemperan bangunan kokoh beralaskan tembok yang dingin itu kami harus tinggal dan terus diusir.
Dibawah kerindangannya bukan hanya kami saja yang tinggal untuk berteduh, ada akar yang bisa menyerap air-air yang menggenang ketika hujan sehingga banjir tidak terjadi, ada jutaan keluarga semut-semut kecil yang tinggal dan ingin tetap hidup, ada daun-daun yang membantu keluarkan oksigen yang selama ini kita hirup. Betapa sedihnya mereka ketika semua manfaat yang begitu maha dasyatnya disiasiakan dengan banyaknya dolar-dolar, rupiah-rupiah yang membeli pendingin ruangan yang hanya menghasilkan freon yang jika kelebihan saja molekulnya di udara dapat merusak lapisan ozone, jika mereka rupiah-rupiah dan dolar-dolar yang mampu membeli makanan-makanan enak tapi kemasan itu dibuangnya saja dibawah tempat kami berteduh ini, lama kelamaan tanah disekitarnya akan rusak dan tidak bisa memperkuat akar lagi sehingga saat hujan lebat kami harus merelakan tempat kami tinggal itu tumbang.




Tidak ada lagi untaian zamrud di khatulistiwa dan warna hijau yang terlihat di google earth , mungkin jika sedikit zoom saja warna berubah menjadi berjuta sampah yang dirangkai bisa menjadi lukisan abstrak dari manusia-manusia di dunia ini. Pertiwiku tak pernah inginkan hijaunya hilang atau rindangnya berubah menjadi panas, pertiwiku sudah wariskan  keindahan warna hijau dari dedaunan, wariskan udara sehat dari oksigen pepohonan, wariskan akar yang kuat untuk menyerap air-air yang bisa menghanyutkan manusia-manusia lain dan harta benda nya yang bahayakan manusia, hanya kita yang sudah keblinger dan menghancurkannya. Tak ada simpanan kekayaan yang banyak selain di bumi pertiiwi kita ini, tapi bukan berarti itu takkan habis radam dan rusak beriak, aku hendak wariskan ini pada generasi setelah diriku. Kalau Bukan Kita Siapa Lagi, Kalau Tidak Hari Ini Apa kau Yakin Akan Ada Hari  Esok, jika tidak 1 Pohon 1 Hari apa Cukum 1000 pohon dalam satu hari dan langsung mati, mari lestarikan bumi nusantara ini, mari berbakti pada ibu yang mengandung manusia dalam setiap rotasinya, mari sekarang , mari Lakukan! (SAVE EARTH)

Naskah Pidato Presiden

Naskah Pidato Presiden
Karya : Jhaihan Farah Nabila
Tema: “Kembalikan Indonesia”

-Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh-
Saudara- saudara sekalian
Saudara-saudaraku sebangsa dan seluruh tanah air..
Hari ini saya telah meminta saudara-saudara hadir disini memenuhi undangan saya selaku presiden Republik Indonesia Tercinta ini. Saudara-saudara sebagai bukan hanya bagian dari rakyat negara ini tapi juga sebagai bagian dari sejarah dan gugusan pulau yang membentang dari sabang sampai merauke, sebagai bagian dari semangat bangsa ini yang tentunya bersedia menyerahkan nyawa demi terjaganya kemerdekaan yang seutuh-utuhnya atas bangsa  kita, bangsa indonesia! Sekali lagi bangsa kita, bangsa Indonesia! Salam saya juga bagi para putra  dan putri negri yang tidak pernah lelah memberikan semangatnya ketika menjaga harga diri bangsa , bangsa kita, bangsa Indonesia! Terimakasih juga saya sampaikan bagi seluruh petani yang setiap harinya menghasilkan satu butir pagi-padi berharga sebagai kebanggaan bangsa, Bangsa Indonesia! Terimakasih saya yang paling dalam saya berikan kepada saudara-saudara semua yang sudah mau dan mempunyai keinginan untuk membuat bangsa ini senantiasa selalu besar, bangsa ini senantiasa selalu berdiri dengan kedua kaki sendiri! Bangsa yang Beridikari! Begitu lah kata putra terbaik bangsa sebelumnya semasa perjuangannya!  Dan sampai sekarang!
Dalam kesempatan kali ini ijinkan saya menyampaikan tiga hal, yang ketiganya berupa keputusan yang tentu berasal dari diri saya, namun sekiranya walaupun keduanya berasal dari saya tidaklah berarti saya tidak memikirkan kepentingan saudara-saudara selaku teman seperjuangan saya. Saya bersumpah demi bangsa ini dan saudara-saudara, bahwa tidak satitik darah pun dari tetesan darah saya yang mungkin keluar karena keputusan ini, saya lindungi dengan keputusan saya ini. Sekali lagi saudara-saudara, hanya demi bangsa ini, Bangsa milik saya, bangsa milik saudara-saudara, Milik kita!






Keputusan pertama saya terkait keanggotaan indonesia dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB, sebagai langkah mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa indonesia yang tercantum dalam UDD 1945 yakni “ikut serta dalam upaya perdamaian dunia” , dengan sangat tegas saya mengatakan dan memutuskan pada hari ini tanggal 19 Desember 2013 pukul 15.45 didepan gedung istana merdeka dan disaksikan oleh saudara-saudra sekalian bahwa Indonesia kita, resmi mengundurkan diri sebagai keanggotaan PBB. Saya bersumpah atas nama bangsa ini bahwa saya telah menyatakan bahwa Indonesia resmi tidak menjadi anggota PBB, keputusan ini berlaku sejak disahkannya hal ini dan diumumkannya hal ini dihadapan saudara-saudara.
PBB sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan sejak perang dunia ke-II yang dimaksudkan untuk menyelesaikan pertikaian antar negara dengan cepat, pertikaian antar negara yang kumaksudkan adalah mereka  “negara yang menghisap negara! Saudara  yang meghisap Saudara, dan Manusia yang menghisap manusia, demi kejayaan Imperialis dan Kolonialis, mereka melakukan kebiadaban!” , nyatanya saudara-saudaraku di palestina saudara-saudara ku yang lain yang menjadi korban atas kebiadaban imperialis itu belum bisa tersenyum saudara-saudara, lalu mereka menyuruhku untuk diam dan tidak membantu karena, ya karena ada dewan-dewan yang mengatas namakan PBB itu mampu menyelesaian masalah tanpa perang, yang mempertimbangkan hati nurani. Tapi justru kelambatan kinerja mereka lah yang tidak bernurani!  Perselisihan antara saudara tetangga kita yang satu rumpun, dengan malaysia pun, bukan hal yang tidak faktuil untuk membuktikan ketidak berhasilan mereka sebagai  organisasi yang berdasarkan ketertiban dunia itu saudara-saudara.
Mengenai letak markas PBB yang berada di New York Amerika serikat, yang sebagaimana kita ketahui sekarang bahwa gedung putih dengan segala kehebatan dan keadikuasaanya itu sedang tertidur pulas menunggu untuk dibangunkan kembali oleh kawan-kawan zionisme lainnya, sedang berada dalam sorotan dunia karena berbagai kasus penyadapan yang dilakukan terhadap negara lain termasuk negara kita saudara-saudara, bukan kah sebaiknya markas PBB berada pada wilayah yang netral diluar blok barat, apakah benar seperti itu saudara-saudara?
Terlebih karena memang saya tidak meliat mereka memerangi apa itu imperialis dan apa itu kolonialis, hanya terlihat seberapa diskriminatif mereka terhadap bangsa-bangsa besar yang mereka anggap kecil seperti bangsa kita, saudara-saudara kita di Palestina. Jika negara lain setuju dengan itu, maka lonceng dan garis finish untuk kemenangan imperialis dan kolonialis makin dekat! Didepan mata.
Lalu pak presiden , bagaimana dengan keamanan dan jaminan keamanan bagi kita apabila tidak ikut serta sebagai anggota PBB, dan bagaimana kalau kita dikucilkan lagi dari pergaulan para elit politik negara-negara besar dan menjadi negara kecil lagi hanya karena menyatakan keluar dari keanggotaan PBB, bagaimana dengan tujuan negara, dan bagaimana???
Saya tahu saudara-saudara pasti banyak bertanya bagaimana negara kita, bagaimana indonesia, bagaimana lainnya yang hanya menghasilkan suatu kesimpulan bahwa Indonesia tidak lebih jahat dari para kaum imperialis itu, yang hanya mementingkan keselamatan bangsanya dan tersenyum manis dibawah genggaman dan perlindungan tangan kaum imperialis, bagaimana menyeramkannya saudara-saudara...
Saya benci, ya saya benci.. karena saya tekankan sekali lagi bahwa merdeka atau tidaknya bangsa ini, aman dan tidaknya bangsa ini, sejahtera dan tidaknya bangsa ini, dengarkan saudara-saudara saya berkata, semua itu tidak bergantung pada para dewan PBB maupun siapa-siapa yang punya kuasa sekalipun saya, tapi ditangan saudara-saudara, ditangan saudara-saudara sebagai pemilik bangsa Ini! Saudara-saudara lah yang berhak untuk melakukan upaya bela negara, saudara-saudara lah yang berhak melakukan pertahanan-
 negara-negara, ya saudara saudara: saudara-saudara semua hai tentara dan polisi, saudara-saudara semuanya hai rakyat indonesia pemilik bangsa. Tentulah saudara-saudara sebagai pemilik rumah kita bumi pertiwi bersedia untuk melipatgandakan usaha saudara-saudara untuk membasmi para pengacau yang keblinger itu.

Jika kata-kata saya saja tidak bisa mengerukkan semangat saudara-saudara untuk  ikut membela rumah kita Indonesia, maka saudara-saudara sama saja mendorong mereka untuk lebih dekat dengan kemenangan mereka sebagai imperialis dan Kolonialis.

Saudara-saudara ku para tentara, polisi, rakyat dan para pemuda, ini adalah bangsa milik kita, bangsa yang sudah merdeka dan menjadi milik kita, jangan biarkan para pengacau itu masuk dan bergerilya merebut bangsa kita. Dengan demikian saya memandang dan mendukung penuh atas dikeluarkannya RUU mengenai Wajib Militer yang dikeluarkan oleh metri pertahanan, dengan demikian tanggung jawab menjaga negara ini saya serahkan saya berikan sepenuhnya kepada saudara-saudara semua sebagai pemilik bangsa ini termasuk saya. Kedisiplinan yang sesungguhnya harus dimiliki adalah kedisiplinan diri, ketika diri sudah disiplin maka yang lain mengikuti begitupun bumi pertiwi. Jika kennedy berkata “jangan tanya apa yang negara mu bisa berikan kepadamu tapi tanya pada dirimu apa yang bisa kamu berikan untuk negaramu” maka saya menyetujuinya saudara-saudara, maka saya sekarang yang meminta kepada saudara-saudara semuanya bukan hanya tentara dan polisi tapi saudara –saudara semua pemilik bangsa termasuk saya, untuk sama-sama memberikan apa yang saudara punya untuk negara ini termasuk semangat berjuang membela bumi pertiwi, melalui wajib militer ini. Memandang bahwa ternyata kata-kata saja tidak cukup untuk menyehatkan jiwa-jiwa yang keblinger, apa boleh buat senjata harus berbicara sebagai bahasa yang lebih kuat lagi.

Saudara-saudara pasti berheran-heran seperti saya menyerukan saudara-saudara untuk berperang, saat ini. Jangan heran saudara-saudara, sekarang kita disini masih bisa menikmati udara sekalipun udara berpolusi, masih bisa melihat matahari sekalipun teriknya membunuh kulit kita. Tapi syukur lah saudara-saudara masih bisa menikmati itu. Saudara-saudara kita dipalestina sana, saudara-saudara kita dipalestina sana, dijalur Gaza, jangankan menikmati matahari memiliki keyakinan besok masih bisa melihat dunia saja mereka tidak tahu, kebiadaban imperialis yang saya bilang tadi mereka yang menghisap manusia lagi, menghisap hak-hak seseorang untuk hidup dan merdeka, mereka-mereka itu para Isarael dan para zionis yang sekarang sedang hidup bermewah-mewah saudara-saudara, belum ada yang berani memberhentikan dan membuat mereka diam, tidak terkecuali negara sekuat dan dengan kuasa besar seperti Amerika Serikat.



 Mereka itu Amerika itu malah melebarkan sayap kekuasaan mereka di negara dan bangsa kita ini melalui perusahaan mereka disini preefort irian itu, perusahaan minyak dan batu bara itu, mengambil semuanya dan mendirikan negara mereka para zionis itu tegak sendiri, apa itu yang saudara-saudara inginkan? Dan kita sebagai bangsa yang terus berkembang hanya bisa meminta bantuan mereka saudara-saudara. Sebut saja kalau memang kita setuju, apa bedanya kita dengan para imperialis, para zionis, para kolonialis, dan para kapitalis itu? Kita ikut membunuh perlahan saudara-saudara kita di Palestina itu, maka kita jadi bangsa yang tidak kalah Biadab, yang lupa atas konsepsi sendiri konsepsi akan Berdikari! Konsepsi atas akan memanusiakan manusia dalam agungnya Pancasila. Saya meminta bantuan saudara-saudara untuk bangun dari tidur panjang kita, saudara-saudara tentara dan polisi untuk menunaikan janji bakti saudara-saudara, saudara-saudara pemuda untuk mencerdaskan kehidupan bangsa-bangsa, saudara-saudar petani untuk menolong rakyat dan bangsa-bangsa yang kelaparan, saudara-saudara yang lainnya untuk ikut memikul beban yang seharusnya saudara pikul bersama dalam perdamaian dunia demi terwujudnya “A world, A New” tidak ada lagi peperangan yang salah yang memerangi saudara sendiri, tidak ada peperangan lagi yang membunuh negara negara yang tidak layak jadi korban dan justru harus diperjuangkan, tidak ada lagi kesempatan para imperialis itu mendapatkan kekuatan yang lebih banyak lagi terutama dari bangsa ini saudara-saudara, jangan sia-siakan perjuangan kita yang dilakukan segenap hati itu dengan jatuhnya korban yang salah, apalagi malah mendekatkan bangsa sendiri pada maut.
Sadarkan diri saudara-saudara akan siapa saudara-saudara, dari mana saudara-saudara berasal, dan silsilah yang akan menunjukkan siapalah keluarga yang sebenarnya, sehingga saudara-saudara tidak salah menyelamatkan siapa dan melawan atau menentukan siapa musuh, musuh ini tidaklah besar saudara-saudara , tidaklah kuat saudara-saudara jika, saudara-saudara mau sadar dan menyadari kebesaran diri saudara-saudara masing-masing sebagai bagian dari bangsa yang ada di dunia ini, bunuh dan hancurkan imperialisme, kapitalisme, para zionisme menyeramkan itu, setan dari dunia, saya dan saudara-saudara menyatakan untuk sama-sama memerangi Amerika dan Israel dan musuh dunia lainnya.

Demikian saudara-saudara, sekali lagi bangsa yang besar bukanlah bangsa yang bisa menghancurkan bangsa yang lemah, tapi bangsa yang sadar akan kebesaran yang dimiliki bangsanya dan bangsa yang menghebatkan bangsa lain, saya mencintai bangsa ini dengan segenap hati saya, bersumpah atas nama tanah dan air nya yang setiap harinya saya pakai, atas nama wanginya yang selama ini saya hirup melalui udara, bersedia menyerahkan nyawa saya demi bangsa ini dan demi saudara-saudara juga yang mau membantu saya menjaga ibu pertiwi, dan Indonesia Raya! BERDIKARI!


(Note   : Naskah ini sebenarnya akan saya berikan ketika sosok peminmpin seperti Bung Karno hadir kembali, seperti ressurection gitu, semoga saja ditangan siapapun negeri ini tetap tidak lupa akan konsepsi sendiri)

Masa Kanak-kanak Tengah (Share Tugas Observasi)


Perkembangan Masa Kanak-kanak Tengah
Dalam buku Papalia membagi perkembangan masa kanak-kanak tengah dalam beberapa perspektif pembahasan, yakni perkembangan Kognitif, Perkembangan Fisik, Perkembangan Psikososial. Berikut dibawah ini adalah teori yang menjelaskan tentang perkembangan apa yang terjadi pada usia Middle Childhood.
A.      Isu Perkembangan Fisik dan Kognitif masa Kanak-kanak tengah:
Karakteristik:
-          Pertumbuhan melambat
-          Kekuatan dan keterampilan fisik meningkat (kemampuan motorik)
-          Penyakit yang ada adalah pernafasan dan sangat umum tapi kesehatan adalah paling baik saat masa kanak-kanak tengah.
-          Egosentrisme berkurang  terkait  perkembangan mora tetapi masih tidak memandang motif dalam dilema moral karena masih berfikir secara logis dan konkgrit jadi masih melihat konsekuensi dari tindakannya.
-          Anak-anak berfikir logis dan kongkret.
-          Ingatan dan keterampilan bahasa meningkat.
-          Kognitif yang meningkat membantu anak saat di sekolah.

B.      Perkembangan Fisik dan Kognitif
1.       Perkembangan Fisik
Aspek perkembangan Fisik: Pertumbuhan, Gizi dan Tidur , Motorik.
1.1. Pertumbuhan
Pertumbuhan masa kanak-kanak tengah terjadi sangat lambat tapi menghasilkan perubahan yang signifikan banyak yang ketika usia 11 tahun sudah seperti orang dewasa. Otgen dkk mengatakan dalam papalia (2008) bahwa anak-anak tumbuh 5 – 8 cm tiap tahun dan meningkat drastis pada usia 11 tahun, anak perempuan mempertahankan lapisan lemak lebih banyak dari pada laki – laki.
1.2. Gizi dan Tidur
Anak sekolah butuh setidaknya 2400 kalori untuk mendukungnya saat beraktivitas, kebutuhan untuk tidur itu sekitar 11 jam perhari di usia 5 tahun , 10 jam pada usia 9  tahun dan 9 jam pada usia 13 tahun. Terdapatnya fenomena insomnia pada anak-anak pun bisa disebabkan karena kualitas tidur yang tidak baik dan gizi.





1.3. Perkembangan Motorik
Motorik sudah meningkat , namun tidak pada masyarakat transisi yang belum mengenal tulisan sudah bekerja anak-anak ini banyak disibukkan oleh pekerjaan rumah tangga,  terutama anak perempuan yang mempunyai waktu lebih sedikit dari pada pria untuk melakukan permainan fisik yang dapat mengasah kemampuan motoriknya (Larsin & Verna, 1999 dalam Papalia, 200 ). Keterbatasan dari  jumlah permainan fisik dan mulai meningkatnya teknologi seperti gadget pun sebenarnya dapat menghambat perkembangan motorik pada anak-anak masa tengah contoh anak sekarang lebih suka menghabiskan waktu berjam-jam untuk memainkan gadget atau menonton tayangan televisi.

1.3.1.        Perkembangan Motorik
Usia 6 tahun
è  P: lebih unggul dalam keakuratan pergerakan ; L: unggul dalam tindakan-tidakan yang ga begitu rumit dan bertenaga.
è Bisa melompat.
è Anak-anak dapat melempar benda dengan peralihan berat badan yang tepat.
Usia 7 Tahun
è Keseimbangan satu kaki tanpa melihat.
è Dapat berjalan pada papan keseimbangan selebar 5 cm.
è Anak-anak dapat melompat sambil membuka kaki kemudian menutup kembali dengan akurat.
Usia 8 tahun
è Anak-anak mempunyai kekuatan menggenggam sebesar 5 kg.
è Jumlah permainan yang dimainkan oleh anak-anak perempuan dan laku-laki merupakan jumlah terbesar dalam masa ini.
è Anak-anak dapat berjingkrak dalam ritme  silih berganti pola 2-2, 2 – 3 , 3 – 3.
Usia 9 tahun
è Anak L: berlari 5 meter per sekon
è Anak L: Melempar bola sejauh 21  Meter
Usia 10 tahun
è Anak-anak dapat menilai dan mecegah jalur bola yang dilempar pada jarak tertentu.
è Anak perempuan berlari 5 meter per detik.


Usia 11 tahun
Anak laki-laki melompat sejauh 1,5 meter dan perempuan kurang dari 1,8 meter.

1.4. Bermain di Waktu Istirahat
Permainan Fisik dimana sifat permainan yang dimainkan adalah informal dan diatur secara spontan atau  mengikuti aturan yang ada.
Permainan kekacauan dan kekasaran adalah permainan penuh semangat seperti bergulat, menendang, saling menjatuhkan, bergumul, dan mengejar , sering diiringi tawa dan teriakan. Pellegrini & Pellegrini , 1998 dalam Papalia, mengatakan bahwasanya permainan kekacauan dan kekerasan ini membantu anak dalam bersaing untuk mendominasi dengan mengukur kekuatan dirinya dan orang lain melalui permainan ini.
Olah raga yang terorganisir dilakukan anak-anak setelah mereka terlampau besar untuk mengikuti kegiatan permainan kekacauan dan kekerasan. Menurut penelitian di AS yang berusia 9 – 13 tahun anak-anak mulai melibatkan diri dalam olah raga terorganisir contohnya sepak bola, softball, basket (Duke et al., 2003 dalam Papalia, ).  Untuk mengembangkan kemampuan motorik mereka diharapkan olah raga dapat bervariasi agar anak bisa menyesuaikan latihan dan mengembangkan kemampuan motoriknya sendiri.
1.5. Kesehatan dan Kebugaran
Masalah Kelebihan berat badan atau obesitas
Terjadi pada anak-anak karena hasil kecenderungan bawaan atau genetis dan terlalu sedikit berolah raga atau makan terlalu banyak (AAP Committeof Nutrition, 2003 dalam Papalia, ). Makanan yang diperoleh lebih banyak adalah makanan cepat saji yang memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang tinggi (Bowman dkk, 2004 dalam Papalia, ). Anak anak usia sekolah saat ini banyak menghabiskan waktu di rumah dan menghabiskan waktu yang sedikit untuk bermain di luar ruangan dibanding anak-anak usia tengah 20 tahun lalu (Juster et al, 2004 dalam Papalia, ).
Kenapa dihawatirkan ? kelebihan berat badan merupakan kelemahan bagi anak-anak usia sekolah, anak-anak yang mengalami obesitas tertinggal dari teman-teman sekolahnya dalam fungsi sosial dan fisik ketika usia 10 tahun , menurut penelitian longitudinal pada SD Victoria (William dkk, 2005 dalam Papalia, ). Anak-anak dengan obesitas sering menderita secara emosional , memiliki resiko pada masalah prilaku, depresi, dan harga diri yang rendah. Selain itu kecenderunngan menjadi orang dewasa yang obesitas pun menjadi lebih tinggi pada anak-anak yang mengalami obesitas.




1.6. Masalah medis lainnya :
-          Masalah Pendegaran dan penglihatan
Anak usia sekolah penglihatannya lebih tajam dibanding ketika balita , anak-anak usia 6 tahun cenderung lebih sulit melihat dari jarak dekat. Pada usia 6 tahun penglihatan akan lebih teliti  dan sudah terorganisasi dengan baik.
-          Masalah Pernafasan :
Penyakit yang menyerang saluran pernafasan , contohnya adalah penyakit asma adalah penyakit pernapasan kronis yang dicirikan dengan serangan batuk dan pernapasan yang parau (bengek), kesulitan bernapas mendadak.


2.       Perkembangan Kognitif 
Menggunakan pendekatan piaget , menurut tahap perkembangan kognitif piaget anak usia 7 – 12 tahun memasuki tahap oprasional kongkret dimana mereka bisa menggunakan berbagai operasi mental seperti penalaran, pemecahan masalah tetapi yang bersifat kongkret atau nyata contohnya Melakukan operasi penjumlahan dengan alat peraga balok, mencari sarung tangan yang hilang, anak anak pada usia ini bisa berfikir dengan logis karena egosentris mulai menurun, tapi masih batas situasi nyata pada saat itu.

2.1. Kemajuan Kognitif
2.1.1.        Hubungan spasial sebab  - akibat
Dalam ini anak mengalami kemajuan saat pemahaman ruang , anak-anak dapat menentukan seberapa jauh jarak dari satu tempat ke tempat yang lain dan berapa lama untuk mencapai ke sana , pengalaman memegang peranan penting karena semakin sering anak tersebut mendapat pengalaman tentang rute suatu tempat kemampuannya secara spasial akan makin baik. Baik dalam mengkomunikasikan rute atau membaca peta. Penilaian sebab akibat pun meningkat ketika usia 5 – 12 tahun diminta untuk meramalkan tuas dan timbangan akan bekerja dalam kondisi bervariasi anak lebih tua memberikan jawaban lebih benar dibanding anak yang lebih muda.
Contoh kemajuan spasial :
Anna dapat menggunakan peta atau model untuk mencari objek tersembunyi dan setelah itu bisa memberikan arahan untuk menemukan objek kepada orang lain, dapat mengetahui jalan menuju sekolah dan memperkirakan waktu dan jarak
Contoh Kemajuan sebab akibat:
Douglas mengetahui atribut fisik suatu objek dalam setiap sisi timbangan akan mempengaruhi hasil contoh nya berat dari objek mempengaruhi tapi warna tidak.



2.1.3.        Pengelompokan :
Mencakup kemampuan untuk seriasi (mengurutkan), Penyimpulan transitif, Inklusi kelas. Contohnya pengelompokan adalah : anak mulai bisa mengelompokkan sesuatu berdasarkan warna, ukuran, dia mengatakan bahwa mawar itu adalah sub kelas bunga.

2.1.4.        Seriation (mengurutkan)
Dimana mereka dapat menyusun objek berdasarkan urutan berdasarkan salah satu dimensi misalnya berat, ukuran, misalkan menyusun benda dari yang ukurannya paling besar sampai paling kecil à mereka bisa mengurutkan menjadi satu dimensi. Usia 7 – 8 tahun mereka sudah mampu memahami hubungan antara satu kelompok benda ex : tongkat sehingga setelah melihatnya mereka bisa menyusunnya.
2.1.5.        Penyimpulan transitif
Kemampuan menyimpulkan hubungan antara dua objek dari hubungan kedua objek dengan objek ke-3.
Contohnya: catrine dapat menyusun kelompok tongkat dalam urutan dari yang pendek sampai yang tinggi (seriation), ketika catrine dihadapkan pada tiga tongkat berwarna kuning, hijau, dan biru ia ditunjukan melalui seriaton tadi bahwa tongkat kuning adala urutan ke 3 , hijau urutan ke 2, dan tongkat biru urutan ke 1, saat intruksinya adalah mengurutkan dari yang paling pendek ke paling tinggi , maka secara langsung katrine dapat mengetahui bahwa tongkat kuning itu lebih panjang dari tongkat hijau dan tongkat hijau itu lebih panjang dari tongkat biru (Champman & LidenBerger, 1988; Piaget & Inhelder, 1967 dalam Papalia,2008 ).
2.1.6.        Inklusi kelas
Kemampuan anak memahami hubungan antara keseluruhan dan bagian-bagiannya. Piaget, 1964 dalam Papalia 2008,  mengatakan:
“Anak usia praoprasional diperlihatkan 10 tangkai bunga berisi 7 mawar dan 3 anyelir dan ditanyai apakah lebih banyak mawar atau lebih banyak bunga , mereka menjawab lebih banyak bunga mawar , karena mereka membandingkan mawar dengan anyelir bukan dengan keseluruhan bunga. Pada usia 7 – 8 tahun anak mulai memahami bahwa mawar adalah sub kelas bunga oleh karena itu dia tidak mengatakan bawar lebih banyak dari bunga.
2.1.7.        Penyimpulan Induktif dan Deduktif
Penalaran Induktif à mulai dengan mengamati partikular kelas orang-orang, hewan, objek, subjek dan kejadian kemudian mereka melakukan penyimpulan dari yang khusus tersebut kedalam satu kesimpulan umum secara keseluruhan. Jadi penalan induktif adalah penalaran yang dimulai dari penalaran partikuler kemudian disimpulkan jd penalaran secara umum.


c/: Kucing teri mengeong, kucing adri dan tyara pun mengeong, lalu kucing yang kutemui dijalan pun mengeong, maka kesimpulannya adalah semua kucing mengeong.
Penalaran deduktif à jenis penalaran yang dimulai dari premis umum mengenai sesuatu kelas ke kesimpulan mengenai suatu anggota partikular atau anggota kelas.  Contoh : mamalia berkembang biak dengan melahirkan à anjing , tikus, paus, kucing adalah binatang mamalia dan semuanya berkembang biak dengan cara melahirkan.


2.1.8.        Konservasi
Contoh : Pelive dan Patricia pada usia 7 tahun mengetahui bahwa sebuah bola tanah liat dibentuk menjadi bentuk sosis dan bentuk lain maka jumlahnya akan tetap sama
(konservasi substansi). Pada usia 9 tahun mereka mengetahui bahwa bola dan sosis punya berat yang sama. Pada saat remaja mereka dapat mengetahui jumlah air yang dipindahkan itu sama walaupun bejana yang digunakan berbeda bentuknya.

2.1.9.        Angka dan Matematika
Usia 6 – 7 tahun banyak anak bisa menghitung di kepala mereka , contohnya saat menghitung lebih dari 10 , 10 + 7 maka mereka menghitung dengan cara menaruh 10 di otak dan 7 di jari lalu mereka mulai menghitung dari 10, 11, 12 dan seterusnya.
Usia 9 tahun dapat menyelesaikan permasalahan matematika soal cerita sederhana.


2.1.1 Penalaran Moral
Piaget (1932) dalam papalia (2008) , tahapan perkembangan moral berajalan pada dua tahap utama yakni convensional dan praconventional. Pra konvensional ini terjadi ketika usia anak (2-7) tahun dimana dilema moral ini dinilai secara egosentrisme, orientasi perilaku bermoral masih pada kepatuhan dan yang membedakannya adalah menilai benar salah masih dengan konsekuensi tindakan bukan menilai motif, beranggapan bahwa aturan itu adalah sesuatu yang absolut harus ditaati. Tahap kedua adalah tahap conventional morality (7-12) dimana anak memandang dilema moral tidak satu sudut pandang lagi, dan aturan tidak dipandang lagi sesuatu yang absolut harus ditaati , aturan bisa diubah dan mulai menilai motif. Tahap kedua ini dicirikan dengan fleksibilitas dan kelonggaran. Pada masa kanak-kanak tengah seharusnya sudah pada tahap ke- 2.





3.           Pendekatan Pemrosesan Informasi
Anak mulai mengalami peningkatan yang signifikan dalam kemampuan mereka memproses dan mempertahankan informasi. Kecepatan memproses suatu tugas dari mulai mencocokkan gambar, menambah angka di kepala, menngingat informasi keruangan meningkat pesat karena sinaps dalam otak yang tidak diperlukan di potong. Anak anak sekolah mulai memahami bagaimana ingatan berfungsi dan dapat menggunakan strategi dan teknik yang disengaja untuk membantu mereka mengingat. Sejalan dengan informasi yang makin banyak mereka terima oleh karena itu perhatian mereka akan lebih spesifik.
3.1.      Memori dan Ingatan
Usia 5 -7 tahun lobus frontalis berkembang dan peningkatan signifikan memungkinkan peningkatan pada kemampuan mengingat kembali dan meta memori (pemahaman mengenai proses ingatan) dan meta kognisi (kesadaran seseorang dengan mentalnya sendiri).
3.2.      Strategi untuk mengingat
1.       Strategi Mnemonic                 à berbagai alat yang membantu untuk ingatan , paling umum digunakan di anak SD adalah penggunaan alat bantu ingatan eksternal c/ model belajar, berbagai strategi mnemonic umum à reheaersal (pengulangan), elaborasi, organisasi
2.       Mencatat no telepon, membuat daftar, mengatur alarm itu adalah strategi eksternal .
3.       Contoh: mengucapkan nomor berulang-ulang (rehearsal dengan chunk), menempatkan informasi kedalam kelompok-kelompoknya, elaborasi à anak-anak mengaitkan apa yang dipelajari dengan sesuatu yang lain

3.3. Perhatian selektif
Anak-anak usia sekolah dapat berkonsentrasi lebih lama, mereka perlu memusatkan pemikiran mereka untuk menyaring informasi tidak semua informasi ke email bppm.Anak-anak kelas 5 lebih mampu dr kelas lain. Diantaranya dia bisa melakukan selective attention dengan wawancaranya , bentuk dll.

4.           Perkembangan Psikososial
       Piaget: anak berada dalam tahap sistem representasional
Sistem representasional: perkembangan definisi diri yang dicirikan dengan keluasan, keseimbangan, serta integrasi dan penilaian berbagai aspek diri.
       Erikson: anak usia middle childhood berada pada tahap  Industry vs inferiority
       Perkembangan anak tergantung pada feedback significant others
                “Anak-anak harus mempelajari keterampilan produktif yang diperlakukan budaya mereka atau mereka akan menghadapi perasaan rendah diri.”
Anak-anak membandingkan kemampuan mereka dengan teman sebayanya: jika tidak memadai bisa menarik diri ke keluarga yang melindunginya, jika terlalu rajin bisa mengabaikan hub sosial dan menjadi workaholic.
4.2. Perkembangan Sosial dan Perilaku Prososial
-          Karakteristik Perkembangan Psikososial masa kanak-kanak tengah
-          nKonsep diri jadi lebih kompleks , mempengaruhi self esteem à pujian prestasi
-          Terjadi Coregulation yang mencerminkan peralihan kontrol dari orang tua ke anak secara perlahan.
-          Teman sebaya Penting.


Anak usia tengah mulai Menginternalisasikan rasa malu dan bangga serta dapat memahami secara lebih baik dan mengatur emosi negatif. Empati dan perilaku sosial meningkat. Perkembangan emosi dipengaruhi oleh berbagai reaksi orang tua untuk memperlihatkan emosi negatif. Pengendalian emosi melibatkan usaha untuk mengontrol emosi, perhatian, dan perilaku.
4.3. Anak dalam Keluarga
-          Anak cenderung menghabiskan waktu luang mereka jauh dari rumah, bersosialisasi dengan teman dan lingkungan mereka. Namun, rumah dan keluarga tetaplah bagian yang penting di dalam hidup anak.


-          Lingkungan keluarga memiliki 2 unsur utama: struktur dan suasana keluarga (brofenbrenner).
-          Keadaan keluarga: Masa perkembangan anak usia tengah adalah masa anak memasuki masa coregulation, yang berarti orang tua dan anak akan berbagi wewenang.
-          Coregulation adalah masa transisi dari pengaturan tingkah laku yang mana orang tua akan cenderung melakukan pengawasan dan anak-anak akan melatih dalam pengaturan diri sendiri.
-          Cara orang tua membawa anak dalam masa coregulation akan mempengaruhi cara orang tua dalam mempraktekkan kedisiplinan
-          Cara orang tua dan anak bekerja sama dalam proses menyelesaikan konflik lebih penting daripada penyelesaian konflik itu sendiri.
-          Mereka juga belajar konflik seperti apa yang layak diperdebatkan dan strategi apa yang efektif.
-          Efek orang tua yang bekerja: Umumnya, semakin seorang ibu merasa puas terhadap pekerjaannya, semakin bagus pula kinerjanya berperan sebagai orang tua.
-          Namun, sesungguhnya, hal yang lebih diutamakan adalah sebaik apa seorang orang tua untuk mengenal dan mengikuti perkembangan anaknya yang akan lebih penting bagi anak.

4.       Keluarga dengan tingkat ekonomi yang lemah cenderung kurang memeperhatikan anak dan berakibat pada prestasi belajar di sekolah dan adaptasi sosial yang kurang baik.
5.       Namun, orang tua yang mendapat dukungan dari pihak keluarga atau lingkungan, memperoleh bantuan dalam pengasuhan anak, akan dapat mengasuh anak dengan baik

Struktur Keluarga

       Anak adopsi: anak yang diadopsi pada masa bayi lebih dapat beradaptasi dengan baik dibandingkan anak yang diadopsi pada usia tengah.
       Orang tua yang bercerai: Anak yang lebih muda akan lebih cemas dalam menghadapi perceraian orang tuanya, karena mereka kurang memiliki persepi yang jelas tentang penyebab perceraian tersebut.
       Anak dalam usia sekolah sangat sensitif terhadap tekanan dari orang tua dan konflik loyalitas.

       Masalah emosional atau perilaku dapat terjadi disebabkan karena anak menyaksikan atau merasakan adanya konflik di antara orang tua, baik sebelum atau setelah perceraian, dan dari perpisahan itu sendiri.
       Single parent: penelitian menunjukkan bahwa dengan kebijakan keluarga yang mendukung disertai keadaan keluarga, baik secara finansial ataupun sosial, anak yang tinggal dengan orang tua tunggal dapat menjadi lebih mandiri dan berkembang lebih pesat dibandingkan anak yang mempunyai  dan tinggal dengan orang tua lengkap.
       Keluarga tiri: Perkembangan anak pada masa usia tengah dengan orangtua tiri mereka biasanya mudah terganggu karena kebiasaan yang telah dimiliki anak dengan keluarga kandungnya. Mereka sulit menerima orang baru.
       Semakin banyak orang baru di kehidupan sang anak,  maka sang anak semakin membutuhkan perhatian dari orang tua mereka.

       Perkembangan dan perilaku anak dalam lingkungan sosial anak sangat dipengaruhi oleh kebijakan orang tua dalam membagi waktu, memberi perhatian, dan menjelaskan kepada anak bagaimana struktur keluarga barunya saat ini.

Hubungan Persaudaraan

       Hubungan saudara akan mulai tampak ketika anak memasuki masa usia tengah yaitu berumur 7 atau 9  tahun.
       Biasanya hubungan yang tampak dapat berupa kasih sayang, cemburu, atau pun kompetisi pada diri anak terhadap saudaranya.
       Hal ini sangat bergantung kepada bagaimana orang tua mengasuh anak sehingga anak dapat memberi respon positif kepada saudaranya.


Laporan Hasil Observasi, Wawancara dan Klip
Isu perkembangan yang ingin kami buktikan pada observasi dan wawancara ini adalah teori perkembangan kognitif piaget dan Psikolosial Erickson.
Alasan Pemilihan Teori                 :
6.       karena kami tertarik dengan pembahasan mengenai kemajuan kognitif yang kompleks yang terjadi pada masa middle childhood.
7.       Kami merasa isu perkembangan kognitif piaget yang lebih gampang untuk dibuat setting pengamatan dan observasi.
8.       Teori piaget mengenai pembahasan kemajuan kognitif dirasa lebih komprehensif dari teori kognitif lainnya.
Alasan Pemilihan Subjek             :
9.       Subjek masih berusia 10 tahun dan sesuai dengan range usia yang dikemukakan Piaget dalam catatannya.
10.   Subjek berlatarbelakang keluarga yang sudah mengalami perceraian dan menarik untuk dilakukan penelitian.

Hasil Penelitian:
Subjek bernama Evi lahir pada tanggal 22 April 2004 anak dari ibu Ernawati Elizabet ini sekarang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, sebenarnya subjek seharusnya berada di Kelas 4 tingkat sekolah dasar namun subjek harus mengulang kelas karena alasan tertentu. Berasal dari status ekonomi sedang. Ibu Evi seorang single parrent yang sebelumnya sudah menikah sebanyak dua kali. Evi mempunyai 2 sodara tiri , yang pertama adalah kakak perempuan yang sudah bekerja dan kakak laki-laki yang masih mengecap bangku kuliah. Berdasarkan wawancara terhadap significant others dari evi mengenai kegiatan yang dilakukan setiap hari didapatkan hasil sebagai berikut:
BY           : “Evi kalau dirumah ngapain aja kang? “
FJ            : “Paling dia main sama temen-temennya kalau libur dan kalau sekolah ya sekolah   tapi kalau dirumah susah banget belajar, jadi ya gitu sempet ga naik kelas”
BY           : “Evi dirumah paling deket sama siapa? “
FJ            : “Sama mamanya, soalnya saya galak” bahkan ketika dimarahi subjek selalu menangis , tambahnya.
BY           : “Disekolah Evi bagaimana?”
FJ            : “Evi pendiam kalau kata teman-temannya”



Hari itu kami tidak mulai secara langsung prosesi pembuatan klip dikarenakan ada penyesuaian khusus yang harus kami lakukan kepada subjek. Alasan pertama adalah subjek belum mengenal kami dalam tahapan perkembangan psikososial Ericson anak yang memasuki tahapan industy Vs Inferiority sangat bergantung pada feedback significant others termasuk teman sebaya nya, mungkin saja karena kami bukan significant others untuk subjek , subjek membatasi diri dan terlihat malu-malu. Subjek menunjukkan perilaku penolakan saat dimintai tolong pertama kali ditunjukkan dengan perilaku berlari kesana-kemari, subjek membawa gadgetnya yaitu PSP, subjek memegang PSP nya dan sedikit tidak menghiraukan kami, lalu subjek memainkan PSP nya sambil tidur-tidur- an. Dari perilaku yang diperlihatkan subjek kepada  kami subjek terlihat menghindari kami , terlebih karena ini kali pertamanya kami bertemu dengan subjek dan kami tidak terlihat seperti teman sebaya-nya. Dalam tahap perkembangan psikososial tahap basic trust Vs Misstrust (dalam papalia, ) perilaku  subjek yang melakukan defense saat kami bersama dia ini mungkin dilakukan untuk memperoleh rasa trust kepada orang baru.

Satu Jam berlalu dan subjek terlihat mulai bergabung dengan kami pada saat kami mempersiapkan alat-alat untuk membuat klip, membantu mewarnai gelas aqua dan lainnya.

Kami memulai dengan tes yang pertama :
1.       Kemajuan kognitif Seriation dan Inklusi Kelas
Dijelaskan dalam teorti diatas bahwa anak usia tengah mengalami beberapa kemajuan kognitif yakni seriation dan inklusi kelas, seriation diartikan sebagai kemampuan mengurutkan. Contoh : mengurutkan dari yang besar ke yang kecil dll, dan sudah bisa membandingkan bahwa benda pertama dua kali lebih besar dari benda kedua dan benda kedua dua kali lebih besar dari benda ke tiga. Kemampuan inklusi kelas adalah memasukkan benda dalam kategori-kategori seperti dalam contoh diatas mengkategorikan bunga anggrek kedalam bunga.
Tes Seriation dan Inklusi Kelas
a.       Seriation

11.   Media                           : Gelas Aqua berwarna hijau, oranye, coklat dan hitam.
12.   Deskripsi                      : Peneliti memberikan gelas warna-warni berisi air dengan volume yang berbeda masing-masing gelasnya. Lalu subjek diminta untuk mengurutkan ke-4 gelas aqua tersebut dari yang paling banyak ke yang paling sedikit isi volume airnya.
13.   Perilaku subjek         : subjek terlihat mengamati air dari warna nya dan mulai mengurutkannya , subjek nampak tidak kebingungan saat mengurutkannya karena dari warna pun sudah terlihat mana yang paling banyak dan paling sedikit, lalu subjek mengurutkan urutan ke 2  dengan membandingkan dengan 1 gelas aqua lagi yang belum menempati urutan.


Dalam fenomena ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan subjek untuk seriasi telah dimiliki dimana subjek membandingkan dahulu mana yang lebih sedikit dan mana yang lebih banyak. Setelah dapat urutan pertama subjek membandingkan dengan 2 gelas yang belum mendapat urutan untuk tentukan urutan ke 2 dan membandingkannya lagi dengan satu gelas lagi yang belum mendapat urutan. Hal ini sejalan dengan teori tentang kemajuan kognitif yang terjadi pada masa kanak-kanak tengah.

b.      Tes Inklusi Kelas
Media                   : Crayon berwarna
Deskripsi              : Subjek diberikan istruksi untuk memilik warna pelangi , dan menyimpannya dengan terpisah dengan warna crayon lainnya.
Perilaku subjek : Subjek dalam waktu kurang dari satu menit sudah bisa memilih tiga warna pelangi yaitu, merah , kuning, hijau dan menyimpannya terpisah dari warna crayon yang sudah dipilihnya sebagai warna pelangi.

                Hal ini pun menunjukkan mengenai kemajuan kognitif yang sudah didapatkan yakni melakukan inklusi kelas. Sebelumnya dia memiliki pengetahuan dahulu mengenai warna pelangi yang dilihatnya dari film kartun lalu dibentuknya menjadi skema bahwa warna pelangi itu merah, kuning, hijau, hal ini terjadi sejalan dengan teori Piaget (1938) dalam papalia () mengenai anak yang sudah sampai pada usia 7 – 12 tahun itu termasuk kedalam tahap operational kongkret artinya dia bisa melakukan operasi mental selama ada sesuatu hal atau pengalaman kongkret hal ini terkait kemampuan anak dalam penyelesaian masalah.
c.       Tes kemampuan bilangan
Media                   : piring, tahu isi, peneliti
Deskripsi              : subjek diberikan permasalahan matematis sederhana mengenai penjumlahan tahu, memakai media nyata.
Perilaku subjek : ketika itu subjek mampu menjawab pertanyaan peneliti dengan menghitung jumlah tahu isi nya, mengurang  menambahkan dan membagi, pada saat proses mencari hasil subjek terlihat menghitung jumlah tahu nya .
Perilaku subjek diatas menunjukkan dan mempertegas bahwasanya kemampuan nya masih pada taraf operasional konngkrit dimana menurut Piaget (1938) dalam papalia bahwa subjek mampu menyelesaikan permasalahan matematis apabila ada pengalaman dan benda konkretnya.





Kesimpulan secara keseluruhan:
Subjek mengalami pertumbuhan yang sesuai usianya , tubuh subjek cukup proporsional untuk anak usia 10, hanya saja kami sulit membedakan subjek laki-laki atau perempuan dikarenakan rambut subjek yang dipangkas pendek. Subjek masih senang bermain dengan teman-temannya dibanding bermain dengan kakakn-nya dirumah dan meghabiskan waktu dengan membaca buku pelajaran hal ini didukung dengan asumsi tentang hubungan anak dalam keluarga pada masa kanak-kanak dimana “Anak cenderung menghabiskan waktu luang mereka jauh dari rumah, bersosialisasi dengan teman dan lingkungan mereka. Namun, rumah dan keluarga tetaplah bagian yang penting di dalam hidup anak”. Ditunjukkan dengan frekuensi bermain yang lebih sering dari pada berada di rumah, (dalam Papalia dkk, ). Akibatnnya prestasi akademik subjek menurun dan sempat tidak naik kelas,  jika dikatakan  oleh Ericson dalam Papalia () bahwa pada tahap industry Vs Inveriority anak akan mempuanyai sifat industry ketika dia pernah mengalami keberhasilan, dan akan sedikit inferior ketika menghadapi kegagalan. Hal ini ditunjukkan sedikit oleh Evi ketika bertemu dengan kami dia sedikit menarik diri dan seolah-olah menghindari permainan yang kami maksudkan untuk mengetes evi waktu itu.
Subjek mengalami kemajuan kognitf seperti dikemukakan Piaget  dalam teori pembahasan sebelumnya yakni seriasi, inklusi kelas, oprasi bilangan kongrit. Ditunjukkan dengan kemampuannya menyusun air dalam gelas warna , kemampuannya memilih warna pelangi.
Perkembangan anak pada tahap ini sangat bergantung pada feedback significant other yang tepat, ketika merespon tidak sesuai maka bisa dipastikan salah satu diantaranya ada yang tidak sesuai, tapi bukan berarti ini adalah sesuatu yang harus dan tetap, bisa berubah karena ada faktor lainnya yakni lingkungan dan dalam diri pribadi, oleh karena itu penting bagi psikolog untuk pelajari semuanya secara keseluruhan bukan satu-satu.