Senin, 31 Maret 2014

Naskah Pidato Presiden

Naskah Pidato Presiden
Karya : Jhaihan Farah Nabila
Tema: “Kembalikan Indonesia”

-Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh-
Saudara- saudara sekalian
Saudara-saudaraku sebangsa dan seluruh tanah air..
Hari ini saya telah meminta saudara-saudara hadir disini memenuhi undangan saya selaku presiden Republik Indonesia Tercinta ini. Saudara-saudara sebagai bukan hanya bagian dari rakyat negara ini tapi juga sebagai bagian dari sejarah dan gugusan pulau yang membentang dari sabang sampai merauke, sebagai bagian dari semangat bangsa ini yang tentunya bersedia menyerahkan nyawa demi terjaganya kemerdekaan yang seutuh-utuhnya atas bangsa  kita, bangsa indonesia! Sekali lagi bangsa kita, bangsa Indonesia! Salam saya juga bagi para putra  dan putri negri yang tidak pernah lelah memberikan semangatnya ketika menjaga harga diri bangsa , bangsa kita, bangsa Indonesia! Terimakasih juga saya sampaikan bagi seluruh petani yang setiap harinya menghasilkan satu butir pagi-padi berharga sebagai kebanggaan bangsa, Bangsa Indonesia! Terimakasih saya yang paling dalam saya berikan kepada saudara-saudara semua yang sudah mau dan mempunyai keinginan untuk membuat bangsa ini senantiasa selalu besar, bangsa ini senantiasa selalu berdiri dengan kedua kaki sendiri! Bangsa yang Beridikari! Begitu lah kata putra terbaik bangsa sebelumnya semasa perjuangannya!  Dan sampai sekarang!
Dalam kesempatan kali ini ijinkan saya menyampaikan tiga hal, yang ketiganya berupa keputusan yang tentu berasal dari diri saya, namun sekiranya walaupun keduanya berasal dari saya tidaklah berarti saya tidak memikirkan kepentingan saudara-saudara selaku teman seperjuangan saya. Saya bersumpah demi bangsa ini dan saudara-saudara, bahwa tidak satitik darah pun dari tetesan darah saya yang mungkin keluar karena keputusan ini, saya lindungi dengan keputusan saya ini. Sekali lagi saudara-saudara, hanya demi bangsa ini, Bangsa milik saya, bangsa milik saudara-saudara, Milik kita!






Keputusan pertama saya terkait keanggotaan indonesia dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB, sebagai langkah mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional bangsa indonesia yang tercantum dalam UDD 1945 yakni “ikut serta dalam upaya perdamaian dunia” , dengan sangat tegas saya mengatakan dan memutuskan pada hari ini tanggal 19 Desember 2013 pukul 15.45 didepan gedung istana merdeka dan disaksikan oleh saudara-saudra sekalian bahwa Indonesia kita, resmi mengundurkan diri sebagai keanggotaan PBB. Saya bersumpah atas nama bangsa ini bahwa saya telah menyatakan bahwa Indonesia resmi tidak menjadi anggota PBB, keputusan ini berlaku sejak disahkannya hal ini dan diumumkannya hal ini dihadapan saudara-saudara.
PBB sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan sejak perang dunia ke-II yang dimaksudkan untuk menyelesaikan pertikaian antar negara dengan cepat, pertikaian antar negara yang kumaksudkan adalah mereka  “negara yang menghisap negara! Saudara  yang meghisap Saudara, dan Manusia yang menghisap manusia, demi kejayaan Imperialis dan Kolonialis, mereka melakukan kebiadaban!” , nyatanya saudara-saudaraku di palestina saudara-saudara ku yang lain yang menjadi korban atas kebiadaban imperialis itu belum bisa tersenyum saudara-saudara, lalu mereka menyuruhku untuk diam dan tidak membantu karena, ya karena ada dewan-dewan yang mengatas namakan PBB itu mampu menyelesaian masalah tanpa perang, yang mempertimbangkan hati nurani. Tapi justru kelambatan kinerja mereka lah yang tidak bernurani!  Perselisihan antara saudara tetangga kita yang satu rumpun, dengan malaysia pun, bukan hal yang tidak faktuil untuk membuktikan ketidak berhasilan mereka sebagai  organisasi yang berdasarkan ketertiban dunia itu saudara-saudara.
Mengenai letak markas PBB yang berada di New York Amerika serikat, yang sebagaimana kita ketahui sekarang bahwa gedung putih dengan segala kehebatan dan keadikuasaanya itu sedang tertidur pulas menunggu untuk dibangunkan kembali oleh kawan-kawan zionisme lainnya, sedang berada dalam sorotan dunia karena berbagai kasus penyadapan yang dilakukan terhadap negara lain termasuk negara kita saudara-saudara, bukan kah sebaiknya markas PBB berada pada wilayah yang netral diluar blok barat, apakah benar seperti itu saudara-saudara?
Terlebih karena memang saya tidak meliat mereka memerangi apa itu imperialis dan apa itu kolonialis, hanya terlihat seberapa diskriminatif mereka terhadap bangsa-bangsa besar yang mereka anggap kecil seperti bangsa kita, saudara-saudara kita di Palestina. Jika negara lain setuju dengan itu, maka lonceng dan garis finish untuk kemenangan imperialis dan kolonialis makin dekat! Didepan mata.
Lalu pak presiden , bagaimana dengan keamanan dan jaminan keamanan bagi kita apabila tidak ikut serta sebagai anggota PBB, dan bagaimana kalau kita dikucilkan lagi dari pergaulan para elit politik negara-negara besar dan menjadi negara kecil lagi hanya karena menyatakan keluar dari keanggotaan PBB, bagaimana dengan tujuan negara, dan bagaimana???
Saya tahu saudara-saudara pasti banyak bertanya bagaimana negara kita, bagaimana indonesia, bagaimana lainnya yang hanya menghasilkan suatu kesimpulan bahwa Indonesia tidak lebih jahat dari para kaum imperialis itu, yang hanya mementingkan keselamatan bangsanya dan tersenyum manis dibawah genggaman dan perlindungan tangan kaum imperialis, bagaimana menyeramkannya saudara-saudara...
Saya benci, ya saya benci.. karena saya tekankan sekali lagi bahwa merdeka atau tidaknya bangsa ini, aman dan tidaknya bangsa ini, sejahtera dan tidaknya bangsa ini, dengarkan saudara-saudara saya berkata, semua itu tidak bergantung pada para dewan PBB maupun siapa-siapa yang punya kuasa sekalipun saya, tapi ditangan saudara-saudara, ditangan saudara-saudara sebagai pemilik bangsa Ini! Saudara-saudara lah yang berhak untuk melakukan upaya bela negara, saudara-saudara lah yang berhak melakukan pertahanan-
 negara-negara, ya saudara saudara: saudara-saudara semua hai tentara dan polisi, saudara-saudara semuanya hai rakyat indonesia pemilik bangsa. Tentulah saudara-saudara sebagai pemilik rumah kita bumi pertiwi bersedia untuk melipatgandakan usaha saudara-saudara untuk membasmi para pengacau yang keblinger itu.

Jika kata-kata saya saja tidak bisa mengerukkan semangat saudara-saudara untuk  ikut membela rumah kita Indonesia, maka saudara-saudara sama saja mendorong mereka untuk lebih dekat dengan kemenangan mereka sebagai imperialis dan Kolonialis.

Saudara-saudara ku para tentara, polisi, rakyat dan para pemuda, ini adalah bangsa milik kita, bangsa yang sudah merdeka dan menjadi milik kita, jangan biarkan para pengacau itu masuk dan bergerilya merebut bangsa kita. Dengan demikian saya memandang dan mendukung penuh atas dikeluarkannya RUU mengenai Wajib Militer yang dikeluarkan oleh metri pertahanan, dengan demikian tanggung jawab menjaga negara ini saya serahkan saya berikan sepenuhnya kepada saudara-saudara semua sebagai pemilik bangsa ini termasuk saya. Kedisiplinan yang sesungguhnya harus dimiliki adalah kedisiplinan diri, ketika diri sudah disiplin maka yang lain mengikuti begitupun bumi pertiwi. Jika kennedy berkata “jangan tanya apa yang negara mu bisa berikan kepadamu tapi tanya pada dirimu apa yang bisa kamu berikan untuk negaramu” maka saya menyetujuinya saudara-saudara, maka saya sekarang yang meminta kepada saudara-saudara semuanya bukan hanya tentara dan polisi tapi saudara –saudara semua pemilik bangsa termasuk saya, untuk sama-sama memberikan apa yang saudara punya untuk negara ini termasuk semangat berjuang membela bumi pertiwi, melalui wajib militer ini. Memandang bahwa ternyata kata-kata saja tidak cukup untuk menyehatkan jiwa-jiwa yang keblinger, apa boleh buat senjata harus berbicara sebagai bahasa yang lebih kuat lagi.

Saudara-saudara pasti berheran-heran seperti saya menyerukan saudara-saudara untuk berperang, saat ini. Jangan heran saudara-saudara, sekarang kita disini masih bisa menikmati udara sekalipun udara berpolusi, masih bisa melihat matahari sekalipun teriknya membunuh kulit kita. Tapi syukur lah saudara-saudara masih bisa menikmati itu. Saudara-saudara kita dipalestina sana, saudara-saudara kita dipalestina sana, dijalur Gaza, jangankan menikmati matahari memiliki keyakinan besok masih bisa melihat dunia saja mereka tidak tahu, kebiadaban imperialis yang saya bilang tadi mereka yang menghisap manusia lagi, menghisap hak-hak seseorang untuk hidup dan merdeka, mereka-mereka itu para Isarael dan para zionis yang sekarang sedang hidup bermewah-mewah saudara-saudara, belum ada yang berani memberhentikan dan membuat mereka diam, tidak terkecuali negara sekuat dan dengan kuasa besar seperti Amerika Serikat.



 Mereka itu Amerika itu malah melebarkan sayap kekuasaan mereka di negara dan bangsa kita ini melalui perusahaan mereka disini preefort irian itu, perusahaan minyak dan batu bara itu, mengambil semuanya dan mendirikan negara mereka para zionis itu tegak sendiri, apa itu yang saudara-saudara inginkan? Dan kita sebagai bangsa yang terus berkembang hanya bisa meminta bantuan mereka saudara-saudara. Sebut saja kalau memang kita setuju, apa bedanya kita dengan para imperialis, para zionis, para kolonialis, dan para kapitalis itu? Kita ikut membunuh perlahan saudara-saudara kita di Palestina itu, maka kita jadi bangsa yang tidak kalah Biadab, yang lupa atas konsepsi sendiri konsepsi akan Berdikari! Konsepsi atas akan memanusiakan manusia dalam agungnya Pancasila. Saya meminta bantuan saudara-saudara untuk bangun dari tidur panjang kita, saudara-saudara tentara dan polisi untuk menunaikan janji bakti saudara-saudara, saudara-saudara pemuda untuk mencerdaskan kehidupan bangsa-bangsa, saudara-saudar petani untuk menolong rakyat dan bangsa-bangsa yang kelaparan, saudara-saudara yang lainnya untuk ikut memikul beban yang seharusnya saudara pikul bersama dalam perdamaian dunia demi terwujudnya “A world, A New” tidak ada lagi peperangan yang salah yang memerangi saudara sendiri, tidak ada peperangan lagi yang membunuh negara negara yang tidak layak jadi korban dan justru harus diperjuangkan, tidak ada lagi kesempatan para imperialis itu mendapatkan kekuatan yang lebih banyak lagi terutama dari bangsa ini saudara-saudara, jangan sia-siakan perjuangan kita yang dilakukan segenap hati itu dengan jatuhnya korban yang salah, apalagi malah mendekatkan bangsa sendiri pada maut.
Sadarkan diri saudara-saudara akan siapa saudara-saudara, dari mana saudara-saudara berasal, dan silsilah yang akan menunjukkan siapalah keluarga yang sebenarnya, sehingga saudara-saudara tidak salah menyelamatkan siapa dan melawan atau menentukan siapa musuh, musuh ini tidaklah besar saudara-saudara , tidaklah kuat saudara-saudara jika, saudara-saudara mau sadar dan menyadari kebesaran diri saudara-saudara masing-masing sebagai bagian dari bangsa yang ada di dunia ini, bunuh dan hancurkan imperialisme, kapitalisme, para zionisme menyeramkan itu, setan dari dunia, saya dan saudara-saudara menyatakan untuk sama-sama memerangi Amerika dan Israel dan musuh dunia lainnya.

Demikian saudara-saudara, sekali lagi bangsa yang besar bukanlah bangsa yang bisa menghancurkan bangsa yang lemah, tapi bangsa yang sadar akan kebesaran yang dimiliki bangsanya dan bangsa yang menghebatkan bangsa lain, saya mencintai bangsa ini dengan segenap hati saya, bersumpah atas nama tanah dan air nya yang setiap harinya saya pakai, atas nama wanginya yang selama ini saya hirup melalui udara, bersedia menyerahkan nyawa saya demi bangsa ini dan demi saudara-saudara juga yang mau membantu saya menjaga ibu pertiwi, dan Indonesia Raya! BERDIKARI!


(Note   : Naskah ini sebenarnya akan saya berikan ketika sosok peminmpin seperti Bung Karno hadir kembali, seperti ressurection gitu, semoga saja ditangan siapapun negeri ini tetap tidak lupa akan konsepsi sendiri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar