Naskah
Pidato Presiden
Karya
: Jhaihan Farah Nabila
Tema:
“Kembalikan Indonesia”
-Assalamualaikum
warahmatullah wabarakatuh-
Saudara- saudara
sekalian
Saudara-saudaraku
sebangsa dan seluruh tanah air..
Hari
ini saya telah meminta saudara-saudara hadir disini memenuhi undangan saya
selaku presiden Republik Indonesia Tercinta ini. Saudara-saudara sebagai bukan
hanya bagian dari rakyat negara ini tapi juga sebagai bagian dari sejarah dan
gugusan pulau yang membentang dari sabang sampai merauke, sebagai bagian dari
semangat bangsa ini yang tentunya bersedia menyerahkan nyawa demi terjaganya
kemerdekaan yang seutuh-utuhnya atas bangsa
kita, bangsa indonesia! Sekali lagi bangsa kita, bangsa Indonesia! Salam
saya juga bagi para putra dan putri
negri yang tidak pernah lelah memberikan semangatnya ketika menjaga harga diri
bangsa , bangsa kita, bangsa Indonesia! Terimakasih juga saya sampaikan bagi
seluruh petani yang setiap harinya menghasilkan satu butir pagi-padi berharga
sebagai kebanggaan bangsa, Bangsa Indonesia! Terimakasih saya yang paling dalam
saya berikan kepada saudara-saudara semua yang sudah mau dan mempunyai
keinginan untuk membuat bangsa ini senantiasa selalu besar, bangsa ini
senantiasa selalu berdiri dengan kedua kaki sendiri! Bangsa yang Beridikari!
Begitu lah kata putra terbaik bangsa sebelumnya semasa perjuangannya! Dan sampai sekarang!
Dalam
kesempatan kali ini ijinkan saya menyampaikan tiga hal, yang ketiganya berupa
keputusan yang tentu berasal dari diri saya, namun sekiranya walaupun keduanya
berasal dari saya tidaklah berarti saya tidak memikirkan kepentingan
saudara-saudara selaku teman seperjuangan saya. Saya bersumpah demi bangsa ini
dan saudara-saudara, bahwa tidak satitik darah pun dari tetesan darah saya yang
mungkin keluar karena keputusan ini, saya lindungi dengan keputusan saya ini.
Sekali lagi saudara-saudara, hanya demi bangsa ini, Bangsa milik saya, bangsa
milik saudara-saudara, Milik kita!
Keputusan
pertama saya terkait keanggotaan indonesia dibawah Perserikatan Bangsa-Bangsa
atau disingkat PBB, sebagai langkah mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
bangsa indonesia yang tercantum dalam UDD 1945 yakni “ikut serta dalam upaya
perdamaian dunia” , dengan sangat tegas saya mengatakan dan memutuskan pada
hari ini tanggal 19 Desember 2013 pukul 15.45 didepan gedung istana merdeka dan
disaksikan oleh saudara-saudra sekalian bahwa Indonesia kita, resmi
mengundurkan diri sebagai keanggotaan PBB. Saya bersumpah atas nama bangsa ini
bahwa saya telah menyatakan bahwa Indonesia resmi tidak menjadi anggota PBB,
keputusan ini berlaku sejak disahkannya hal ini dan diumumkannya hal ini
dihadapan saudara-saudara.
PBB
sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan sejak perang dunia ke-II yang
dimaksudkan untuk menyelesaikan pertikaian antar negara dengan cepat,
pertikaian antar negara yang kumaksudkan adalah mereka “negara yang menghisap negara! Saudara yang meghisap Saudara, dan Manusia yang
menghisap manusia, demi kejayaan Imperialis dan Kolonialis, mereka melakukan
kebiadaban!” , nyatanya saudara-saudaraku di palestina saudara-saudara ku yang
lain yang menjadi korban atas kebiadaban imperialis itu belum bisa tersenyum
saudara-saudara, lalu mereka menyuruhku untuk diam dan tidak membantu karena,
ya karena ada dewan-dewan yang mengatas namakan PBB itu mampu menyelesaian
masalah tanpa perang, yang mempertimbangkan hati nurani. Tapi justru kelambatan
kinerja mereka lah yang tidak bernurani! Perselisihan antara saudara tetangga kita yang
satu rumpun, dengan malaysia pun, bukan hal yang tidak faktuil untuk
membuktikan ketidak berhasilan mereka sebagai
organisasi yang berdasarkan ketertiban dunia itu saudara-saudara.
Mengenai
letak markas PBB yang berada di New York Amerika serikat, yang sebagaimana kita
ketahui sekarang bahwa gedung putih dengan segala kehebatan dan keadikuasaanya
itu sedang tertidur pulas menunggu untuk dibangunkan kembali oleh kawan-kawan
zionisme lainnya, sedang berada dalam sorotan dunia karena berbagai kasus
penyadapan yang dilakukan terhadap negara lain termasuk negara kita
saudara-saudara, bukan kah sebaiknya markas PBB berada pada wilayah yang netral
diluar blok barat, apakah benar seperti itu saudara-saudara?
Terlebih
karena memang saya tidak meliat mereka memerangi apa itu imperialis dan apa itu
kolonialis, hanya terlihat seberapa diskriminatif mereka terhadap bangsa-bangsa
besar yang mereka anggap kecil seperti bangsa kita, saudara-saudara kita di
Palestina. Jika negara lain setuju dengan itu, maka lonceng dan garis finish
untuk kemenangan imperialis dan kolonialis makin dekat! Didepan mata.
Lalu
pak presiden , bagaimana dengan keamanan dan jaminan keamanan bagi kita apabila
tidak ikut serta sebagai anggota PBB, dan bagaimana kalau kita dikucilkan lagi
dari pergaulan para elit politik negara-negara besar dan menjadi negara kecil
lagi hanya karena menyatakan keluar dari keanggotaan PBB, bagaimana dengan
tujuan negara, dan bagaimana???
Saya
tahu saudara-saudara pasti banyak bertanya bagaimana negara kita, bagaimana
indonesia, bagaimana lainnya yang hanya menghasilkan suatu kesimpulan bahwa
Indonesia tidak lebih jahat dari para kaum imperialis itu, yang hanya
mementingkan keselamatan bangsanya dan tersenyum manis dibawah genggaman dan
perlindungan tangan kaum imperialis, bagaimana menyeramkannya
saudara-saudara...
Saya
benci, ya saya benci.. karena saya tekankan sekali lagi bahwa merdeka atau
tidaknya bangsa ini, aman dan tidaknya bangsa ini, sejahtera dan tidaknya
bangsa ini, dengarkan saudara-saudara saya berkata, semua itu tidak bergantung
pada para dewan PBB maupun siapa-siapa yang punya kuasa sekalipun saya, tapi
ditangan saudara-saudara, ditangan saudara-saudara sebagai pemilik bangsa Ini!
Saudara-saudara lah yang berhak untuk melakukan upaya bela negara,
saudara-saudara lah yang berhak melakukan pertahanan-
negara-negara, ya saudara saudara:
saudara-saudara semua hai tentara dan polisi, saudara-saudara semuanya hai
rakyat indonesia pemilik bangsa. Tentulah saudara-saudara sebagai pemilik rumah
kita bumi pertiwi bersedia untuk melipatgandakan usaha saudara-saudara untuk
membasmi para pengacau yang keblinger itu.
Jika
kata-kata saya saja tidak bisa mengerukkan semangat saudara-saudara untuk ikut membela rumah kita Indonesia, maka
saudara-saudara sama saja mendorong mereka untuk lebih dekat dengan kemenangan mereka
sebagai imperialis dan Kolonialis.
Saudara-saudara
ku para tentara, polisi, rakyat dan para pemuda, ini adalah bangsa milik kita,
bangsa yang sudah merdeka dan menjadi milik kita, jangan biarkan para pengacau
itu masuk dan bergerilya merebut bangsa kita. Dengan demikian saya memandang
dan mendukung penuh atas dikeluarkannya RUU mengenai Wajib Militer yang
dikeluarkan oleh metri pertahanan, dengan demikian tanggung jawab menjaga
negara ini saya serahkan saya berikan sepenuhnya kepada saudara-saudara semua sebagai
pemilik bangsa ini termasuk saya. Kedisiplinan yang sesungguhnya harus dimiliki
adalah kedisiplinan diri, ketika diri sudah disiplin maka yang lain mengikuti
begitupun bumi pertiwi. Jika kennedy berkata “jangan tanya apa yang negara mu
bisa berikan kepadamu tapi tanya pada dirimu apa yang bisa kamu berikan untuk
negaramu” maka saya menyetujuinya saudara-saudara, maka saya sekarang yang
meminta kepada saudara-saudara semuanya bukan hanya tentara dan polisi tapi
saudara –saudara semua pemilik bangsa termasuk saya, untuk sama-sama memberikan
apa yang saudara punya untuk negara ini termasuk semangat berjuang membela bumi
pertiwi, melalui wajib militer ini. Memandang bahwa ternyata kata-kata saja
tidak cukup untuk menyehatkan jiwa-jiwa yang keblinger, apa boleh buat senjata harus
berbicara sebagai bahasa yang lebih kuat lagi.
Saudara-saudara
pasti berheran-heran seperti saya menyerukan saudara-saudara untuk berperang,
saat ini. Jangan heran saudara-saudara, sekarang kita disini masih bisa
menikmati udara sekalipun udara berpolusi, masih bisa melihat matahari
sekalipun teriknya membunuh kulit kita. Tapi syukur lah saudara-saudara masih
bisa menikmati itu. Saudara-saudara kita dipalestina sana, saudara-saudara kita
dipalestina sana, dijalur Gaza, jangankan menikmati matahari memiliki keyakinan
besok masih bisa melihat dunia saja mereka tidak tahu, kebiadaban imperialis
yang saya bilang tadi mereka yang menghisap manusia lagi, menghisap hak-hak
seseorang untuk hidup dan merdeka, mereka-mereka itu para Isarael dan para
zionis yang sekarang sedang hidup bermewah-mewah saudara-saudara, belum ada
yang berani memberhentikan dan membuat mereka diam, tidak terkecuali negara
sekuat dan dengan kuasa besar seperti Amerika Serikat.
Mereka itu Amerika itu malah melebarkan sayap
kekuasaan mereka di negara dan bangsa kita ini melalui perusahaan mereka disini
preefort irian itu, perusahaan minyak dan batu bara itu, mengambil semuanya dan
mendirikan negara mereka para zionis itu tegak sendiri, apa itu yang saudara-saudara
inginkan? Dan kita sebagai bangsa yang terus berkembang hanya bisa meminta
bantuan mereka saudara-saudara. Sebut saja kalau memang kita setuju, apa
bedanya kita dengan para imperialis, para zionis, para kolonialis, dan para
kapitalis itu? Kita ikut membunuh perlahan saudara-saudara kita di Palestina
itu, maka kita jadi bangsa yang tidak kalah Biadab, yang lupa atas konsepsi
sendiri konsepsi akan Berdikari! Konsepsi atas akan memanusiakan manusia dalam
agungnya Pancasila. Saya meminta bantuan saudara-saudara untuk bangun dari
tidur panjang kita, saudara-saudara tentara dan polisi untuk menunaikan janji
bakti saudara-saudara, saudara-saudara pemuda untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa-bangsa, saudara-saudar petani untuk menolong rakyat dan bangsa-bangsa yang
kelaparan, saudara-saudara yang lainnya untuk ikut memikul beban yang
seharusnya saudara pikul bersama dalam perdamaian dunia demi terwujudnya “A
world, A New” tidak ada lagi peperangan yang salah yang memerangi saudara
sendiri, tidak ada peperangan lagi yang membunuh negara negara yang tidak layak
jadi korban dan justru harus diperjuangkan, tidak ada lagi kesempatan para
imperialis itu mendapatkan kekuatan yang lebih banyak lagi terutama dari bangsa
ini saudara-saudara, jangan sia-siakan perjuangan kita yang dilakukan segenap
hati itu dengan jatuhnya korban yang salah, apalagi malah mendekatkan bangsa
sendiri pada maut.
Sadarkan
diri saudara-saudara akan siapa saudara-saudara, dari mana saudara-saudara
berasal, dan silsilah yang akan menunjukkan siapalah keluarga yang sebenarnya,
sehingga saudara-saudara tidak salah menyelamatkan siapa dan melawan atau
menentukan siapa musuh, musuh ini tidaklah besar saudara-saudara , tidaklah
kuat saudara-saudara jika, saudara-saudara mau sadar dan menyadari kebesaran
diri saudara-saudara masing-masing sebagai bagian dari bangsa yang ada di dunia
ini, bunuh dan hancurkan imperialisme, kapitalisme, para zionisme menyeramkan
itu, setan dari dunia, saya dan saudara-saudara menyatakan untuk sama-sama
memerangi Amerika dan Israel dan musuh dunia lainnya.
Demikian
saudara-saudara, sekali lagi bangsa yang besar bukanlah bangsa yang bisa
menghancurkan bangsa yang lemah, tapi bangsa yang sadar akan kebesaran yang
dimiliki bangsanya dan bangsa yang menghebatkan bangsa lain, saya mencintai
bangsa ini dengan segenap hati saya, bersumpah atas nama tanah dan air nya yang
setiap harinya saya pakai, atas nama wanginya yang selama ini saya hirup
melalui udara, bersedia menyerahkan nyawa saya demi bangsa ini dan demi
saudara-saudara juga yang mau membantu saya menjaga ibu pertiwi, dan Indonesia
Raya! BERDIKARI!
(Note : Naskah ini sebenarnya akan saya berikan
ketika sosok peminmpin seperti Bung Karno hadir kembali, seperti ressurection
gitu, semoga saja ditangan siapapun negeri ini tetap tidak lupa akan konsepsi
sendiri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar