Herman Rorschach:
Orang pertama mengenalkan psikodiagnostik untuk memenuhi
kebutuhan klinis yang bertitik tolak pada kepentingan abnormalitas melalui ink
blot test.
Diagnosis
“arti sempit”: Suatu metode untuk menentukan
gangguan2 psikis pada individu dengan maksud untuk memberikan treatmen
(perlakuan) yang tepat sesuai gangguan yang dialami.
Administrasi:
suatu kerjasama yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih dalam mencapai suatu
tujuan tertentu.
Kegunaan
Psikodiagnostik:
-
klinis:
untuk memeriksa, meneliti potensi pada klien (fokusnya pada usaha mendeteksi
gangguan psikis). Di rumah sakit & pusat2 kesehatan mental.
- legal setting (hukum): membantu proses peradilan agar supaya permasalahan psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Di peradilan, LP, tempat2 rehabilitasi.
- legal setting (hukum): membantu proses peradilan agar supaya permasalahan psikologis yang dialami klien bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Di peradilan, LP, tempat2 rehabilitasi.
-
educational, vocational selection: pemilihan
jurusan, rekruitmen, pemilihan pekerjaan.
-
Research
setting (penelitian): merupakan pengembangan termasuk up date alat2 penelitian.
Di Perguruan Tinggi.
A.1. Tujuan
Psikodiagnostik:
-
Memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya;
dalam aspek perkembangan intelektual, kepribadian, sosial, emosi. Dapat
memahami kebutuhan individu secara optimal.
-
Mengetahui
kelemahan2, keunggulan2, agar kehidupannya dapat dimaksimalkan.
-
Pemahaman terhadap individu merupakan sarana yang
baik bagi keluarga untuk memberikan perlakuan yang tepat.
-
untuk
penempatan pendidikan dan pekerjaan secara tepat.
-
Untuk kepentingan bimbingan konseling.
-
Sebagai bahan proses terapi bila dibutuhkan.
Kedudukan
psikodiagnostik pada psikologi:
-
Psikologi differensial: membicarakan faktor2 yang
menyebabkan adanya perbedaan individu dalam kelompoknya. (umur, lingkungan,
pembawaan).
-
Psikologi
perkembangan: membicarakan rentang kehidupan manusia. (tes inteligensi).
-
Psikologi industri: membantu dalam dalam
rekruitmen, seleksi, placement.
-
Penggunaan statistik: psikodiagnostik tidak
berarti apa2 tanpa statistik.
ISTILAH PSIKODIAGNOSTIK
1.
Psikotest :
Prosedur standar untuk mengukur
sampel perilaku dan menguraikannya berdasarkan kategori, hasilnya digunakan
untuk mendiagnosa dan memprediksi berdasarkan norma yang berlaku.
Di 2. Diagnose
Kemampuan
menggambarkan kondisi subyek yang diperiksa.
Pr 3.
Prediksi
:
Memberikan estimasi performance.
PSIKOLOGI DIFERENSIAL
-
Psikologi Diferensial : adalah ilmu psikologi yang mempelajari
perbedaan didalam fungsi psi. individu.
-
Psikologi
Umum : ilmu psikologi mempelajari fungsi psyche
secara umum.
PSI. DIFERENSIAL DILATAR BELAKANGI
OLEH :
1. KARAKTEROLOGI
Bertujuan untuk mengembalikan perbedaan azasi manusia
kedalam tipe dasar yang sederhana.
2.
PSIKODIAGNOSTIK
Bertujuan untuk menentukan hubungan antara suatu
keadaan atau gerakan manusia yang dapat diamati dari luar dgn cirri-ciri
individu didalam dirinya untuk memahami karakter.
Contoh :
a. Fisiognomi : menghubungkan sifat dengan
raut wajah.
b. Prenologi (karinologi) : menghubungkan
bentuk kepala dengan sifat manusia.
c. Grafologi
: tulisan tangan dengan
sifat manusia.
d. Mandel
:
hukum Mandel
e. Galtom
: perbedaan faali
f. Cattel
:
Mental tes
STRUKTUR PSIKIS ATAU CIRI-CIRI PSIKIS INDIVIDU
1. GEJALA : Segela sesuatu yang dialami
atau ditangkap secara langsung.
-
Gejala
psikis : hanya dapat diketahui oleh individu yang bersangkutan.
-
Gejala
Fisik : selain individu dapat diamati oleh orang lain
(ekspresi wajah).
2. AKT
: serangkaian gejala yang mempunyai kesatuan dan mempunyai tujuan, serta
berlangsung didalam kurun waktu tertentu.
3. DIPOSISI
: adalah penyebab dari akt & gejala, waktu berlangsung tidak terbatas.
Contoh : tempramen, sifat, bakat,
kemampuan
Psikis : kepekaan perasaan
Fisik : pencemaran buruk
Netral : kemampuan menyesuaikan diri
APLIKASI PSIKODIAGNOSTIK
1. PSIKOLOGI
PENDIDIKAN
2. PSIKOLOGI
KLINIS
3. PSIKOLOGI
SOSIAL
4. PSIKOLOGI
INDUSTRI DAN ORGANISASI
5. PSIKOLOGI
UMUM DAN EKSPERIMEN
6. PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN
METODE PSIKODIAGNOSTIK
1. OBSERVASI
Suatu aktifitas dg sengaja dan sistimatis mengamati
aktifitas individu dan tingkah laku individu dg menggunakan alat utama
penyelidikan adalah alat INDRA peneliti
Situasi Observasi:
.
Klasifikasi
Metode Observasi
a. Non partisipan
b. Partisipan
c. Situasi eksperimen
2.
METODE ANGKET
Angket : suatu daftar pertanyaan
yang harus dijawab dan atau daftar isian yang harus diisi yang berdasarkan pd
sejumlah subyek atas jawaban atau isian tersebut.
Klasifikasi Angket :
a. Berdasarkan atas siapa yang
menjawab/mengisi
-
Langsung
-
Tidak
langsung
b. Berdasarkan bentuk
-
Terbuka
-
Tertutup
c. Berdasarkan factor/aspek
yang diukur
-
Umum
-
Khusus
3. METODE WAWANCARA
Adalah yg berdasarkan pada laporan verbal dimana
terdapat hubungan langsung antara penyelidik dengan yang diselidiki.
Wawancara
adalah suatu situasi dimana terjadi pertukaran pandangan & informasi antara
dua orang yang saling bertemu / berhubungan.
Dalam
wawancara:
1.
komunikasi berbentuk verbal & non verbal
2. sangat
penting untuk membentuk relasi antar personal
3.
pertanyaan mempunyai tujuan & arah
Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan:
1.
waktu
2. isi
wawancara
3. respon
yang diharapkan
- jawaban
yang terbuka
- jawaban
yang tertutup
4. umpan
balik : suatu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh.
Paraphrasing
: mengungkapkan kembali apa yg dikatakan dari orang yg diwawancarai.
Perception
Checking : mencari kesamaan persepsi dari yang mewawancarai & yg
diwawancarai.
kelebihan
wawancara :
1. merupakan
tehnik yg tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi
2. dapat
dilaksanakan pada setiap individu & pd setiap tingkat usia
3. tidak
dibatasi oleh kemampuan membaca atau menulis
4. bisa
dilakukan serempak sambil diobservasi
5. data yang
masuk lebih banyak & lebih tepat
6.
kerahasiaan pribadi lebih terjamin
Kelemahan :
1.
membutuhkan waktu, tenaga dan biaya lebih banyak
2. sangat
tergantung individu yang di wawancarai
3.
dilaksanakan oleh orang yang ahli
4. mudah
dipengaruhi oleh situasi sekitar
5.
subyektifitas sangat mempengaruhi hasil
komentar part 1
BalasHapusHari ini diskusi lebih mengenai psikodiagnostik dan psikodiferential kiranya diskusi ini dimulai ketika salah seorang rekan kuliah saya memberikan statement mengenai fokus psikodiagnostik sendiri, apakah dapat digunakan secara general atau tidak karena psikodiagnostik jika dilihat pada definisi yang dipaparkaan dalam posting ini sasaran psikodiagnostik adalah individu atau manusia itu sendiri, pertanyaan berlanjut ketika teman saya ini mempermasalahkan persoalan peng-generalisasian tadi. Kemudian ini lah dinamika diskusi yang terjadi dikelas tadi.
“ketika kita dihadapakan pada individu, atau kita ekstrim kan ketika kita psikolog berhadapan dengan suatu benda bernama manusia atau individu untuk dipelajari, maka aspek apa yang akan kita pelajari terkait individu atau manusia itu sendiri pastinya kita harus tahu, karena individu ini memiliki banyak sekali aspek atau dimensi yang saling berbeda tapi terkait” gunanya apa kita mempelajari aspek yang ada pada manusia ? supaya kita mengetahui macam-macam aspek tersebut dan bisa memilah aspek mana yang akan dipelajari terkait profesi kita sebagai psikolog nanti.
Anggaplah manusia itu sebuah lemari , yang tersusun atas penyangga , kaca, dan pintu begitupun manusia memiliki aspek penyusunnya juga sehingga kita bisa mempelajarinya secara keseluruhan.
Lalu apa yang menjadi dialektika di kelas tadi?
Terkait aspek dalam diri individu itu sendiri, mas seta bertanya apa saja dan ada berapa?
Kemudian kami menjawab bahwa aspek dalam individu itu sebagai berikut:
1. Personality (kepribadian)
2. Intelegensi
3. Aspek Fisik
Kami sendiri belum mengetahui kebenarannya apakah ketiga aspek inilah penyusun keutuhan suatu individu, mari kita bahas satu persatu definisinya ya
1. Personality
Beberapa definisi mengenai personality atau kepribadian:
a. Bahasan yunani mengidentikkan kepribadian dengan katanya yakni berasal dari kata persona (topeng), maksudnya adalah ketika kita sedang berinteraksi dengan orang lain kita itu sedang memainkan peran atau menggunaka topeng , sama seperti tokoh-tokoh dalam film (dalam Feist & Feist 2008).
b. Revisi para ahli:
Kepribadian adalah pola sifat dan karakter tertentu yang relatif tetap dan memberikan, baik konsistensi maupun individualitas antar individual dalam berprilaku seseorang , didalam kepribadian itu terdapat trait (sifat) yang didefinisikan sebagai faktor yang menyebabkan individu ini berbeda satu sama lain atau disebut juga prilaku individu yang berupa respon yang tepat dalam berbagai situasi (feist & feist 2008)
c. Alport teori : organisme sistem psiko-fisik yang diperlukan individu untuk penyesuaian diri terhadap lingkungan .
Aspek psikis: minat, bakat, sikap, kecerdasan, emosi, thinking, imajinasi, memori\
Aspek fisik: tinggi badan dan berat badan
(berllanjut ke komentar part II)
komentar part II2. Intelegensi: diartikan sebagai kemampuan bertindak secara terarah, berfikir secara rasional atau kemampuan mental yang melibatkan berfikir secara rasional terkait kemampuan individu untuk menjawaab tantangan-tantangan di lingkungan dan menyelesaikan masalah dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
BalasHapus3. Aspek fisiologis/ fisik: terkait aspek yang bisa terlihat pertumbuhan dan perkembangannya atau yang terukur, contohnya tubuh.
Lalu apa maksudnya kita bahas ketiga tadi ? dalam definisi kepribadian alport dia menjelaskan bahwa kepribadian adalah organisasi dari sist psikofisik dalam artian psiko dan fisik itu keduanya terkait kedalam kepribadian, lalu ketika kita melihat pengertian intelegensi yang mengatakan bahwa itu adalah proses mental yang melibatkan proses berfikir, kita dapat mengatakan bahwa intelgensi masih termasuk kedalam kepribadian seseorang. Lalu dari ketiga itu apa yang seorang psikolog harus amati terkait psikodiagnostik yang mengindividu dan meng-general, maka ini pendapat saya.
“Kita harus memandang manusia itu tidak per-elemen melainkan memandang manusia secara whole/ keseluruhan, baik itu aspek pisik maupun psikis atau intelegensi, karena ketika pertumbuhan fisik terhambat seseorang bisa saja mengalami keterhambatan dalam perkembangan psikis, oleh karena itu manusia bukannya dipandang sebagai sesuatu yang bisa dibagi-bagi saat dipelajari, misalkan dokter mempelajari fisik saja atau fisiologis saja dan karena psikologi itu psyche (jiwa) kita hanya mendalami psikisnya saja tidak perlu belajar aspek fisiknya, tapi sebagai psikolog kita harus merubah paradigma itu dengan memandang aspek individu secara holistik atau menyeluruh”
Terkait generalisasi : kenapa penting ? karena kita berpusat kepada psikologi eropa dan mereka yang meneliti individunya sampai dibuat buku panduan gangguan seperti DSM dll dan literatur itu yang kita gunakan untuk referensi deh , jenis test saja kita pakai acuan mereka , berarti kita telah men-generalisasikan individu yg jadi subjek percobaan untuk membuat literatur itu dengan semua manusia yg ada di dunia ini. Oleh karena itu, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan ilmu psikologi pun banyak dikawinkan dengan ilmu lain seperti antropologi, kearifan timur dan sosial, karena itu generalisasi dapat dilakukan dengan pertimbangan seperti tadi.
(demikian guys kometar nya, semoga postingan saya kali ini bermanfaat , dan ditunggu komentar-komentar lainnya ya :) )
cheers!!